Yang Menjadi Penyebab Hancurnya Daulah Abbasiyah
Penyebab Hancurnya Daulah Abbasiyah
Daulah Abbasiyah adalah salah satu dinasti Islam yang berkuasa di Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Asia selama lebih dari lima abad. Daulah ini didirikan oleh keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW, pada tahun 750 M. Daulah Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-9 dan ke-10 M, ketika ilmu pengetahuan, seni, dan budaya Islam berkembang pesat.
Namun, daulah ini tidak bertahan selamanya. Pada abad ke-13 M, daulah Abbasiyah mengalami kemunduran dan akhirnya hancur akibat serangan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan. Serangan ini mengakibatkan pembantaian massal, penghancuran kota-kota, dan pembakaran perpustakaan-perpustakaan. Kota Baghdad, ibu kota daulah Abbasiyah, menjadi saksi bisu dari kehancuran yang menimpa umat Islam.
Apa saja penyebab hancurnya daulah Abbasiyah? Berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab hancurnya daulah abbasiyah :
1. Konflik internal dan perpecahan politik.
Daulah Abbasiyah menghadapi banyak tantangan dari dalam maupun luar. Salah satu tantangan terbesar adalah pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok etnis, regional, atau sektarian yang tidak puas dengan kebijakan-kebijakan pemerintah pusat. Misalnya, pemberontakan Alawiyah di Suriah, Zanj di Irak, Khawarij di Afrika Utara, dan Syiah di Iran. Pemberontakan-pemberontakan ini melemahkan otoritas dan kekuatan militer daulah Abbasiyah.
2. Ketergantungan pada budak-budak militer atau ghulam.
Daulah Abbasiyah merekrut banyak budak-budak militer dari berbagai bangsa untuk mengisi pasukan mereka. Budak-budak militer ini diberi pelatihan, pendidikan, dan perlindungan oleh pemerintah. Namun, seiring waktu, budak-budak militer ini mulai mendapatkan pengaruh dan kekuasaan yang besar. Mereka bahkan mampu menentukan siapa yang menjadi khalifah atau pemimpin daulah Abbasiyah. Beberapa budak-budak militer ini kemudian mendirikan dinasti-dinasti sendiri yang bersaing dengan daulah Abbasiyah. Misalnya, dinasti Tulun di Mesir, dinasti Samaniyah di Asia Tengah, dan dinasti Buwaihi di Iran.
3. Persaingan dengan dinasti-dinasti lain.
Daulah Abbasiyah tidak hanya berhadapan dengan pemberontakan-pemberontakan internal, tetapi juga dengan dinasti-dinasti lain yang bermunculan di dunia Islam. Beberapa dinasti ini bahkan lebih kuat dan lebih maju dari daulah Abbasiyah. Misalnya, dinasti Fatimiyah di Afrika Utara dan Mesir, dinasti Umayyah di Spanyol, dan dinasti Seljuk di Asia Kecil dan Timur Tengah. Dinasti-dinasti ini menantang otoritas dan legitimasi daulah Abbasiyah sebagai pemimpin umat Islam.
4. Serangan Mongol.
Faktor terakhir yang menyebabkan hancurnya daulah Abbasiyah adalah serangan Mongol yang datang dari timur pada abad ke-13 M. Mongol adalah suku nomaden yang berasal dari Mongolia dan memiliki kemampuan berkuda dan memanah yang luar biasa. Mereka berhasil menaklukkan banyak wilayah di Asia dan Eropa dengan kecepatan dan kekejaman yang mengejutkan. Pada tahun 1258 M, Mongol menyerbu kota Baghdad dan menghancurkan daulah Abbasiyah secara total. Khalifah Al-Musta'sim Billah dibunuh oleh Mongol dan banyak ulama, ilmuwan, seniman, dan rakyat biasa yang tewas atau ditawan. Serangan Mongol ini menjadi bencana besar bagi peradaban Islam.
Demikianlah beberapa penyebab hancurnya daulah Abbasiyah. Daulah ini merupakan salah satu dinasti Islam yang paling berpengaruh dan berjasa dalam sejarah. Meskipun daulah ini telah runtuh, warisan dan jejaknya masih dapat ditemukan di berbagai belahan dunia. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah daulah Abbasiyah ini.