Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 26-30
Nama kitab | : | Nashoihul Ibad, Terjemah kitabNashaihul Ibad,(kumpulan nasihat pilihan bagi para hamba) |
Judul kitab | : | Nashaihul Ibad fi Bayani Munabbihat li Yaumil Ma'ad li Ibnu Hajar Al-Asqallaani ( نصائح العباد في بيان ألفاظ منبهات على الاستعداد ليوم المعاد لابن حجر العسقلاني) |
Versi ejaan | : | Nashoih Al-Ibad |
Mata Pelajaran | : | Tasawuf, Akhlaq |
Musonif | : | Nawawi bin Umar al-Bantani Al-Jawi Al-Indunisi (محمد نووي بن عمر بن عربي بن علي الجاوي البنتني الإندونيسي) |
Nama Arab | : | محمد نووي بن عمر الجاوي |
Lahir | : | 1813 Masehi; 1230 H, Tanara, Banten, Indonesia |
Wafat | : | 1897 M; 1316 H, Pemakaman Ma'la Makkah Al-Mukarramah, w. 672 H /22 Februari 1274 M |
Guru | : | 1. Khatib asy-Syambasi 2. Abdul Ghani Bima 3. Ahmad Dimyati 4. Zaini Dahlan 5. Muhammad Khatib 6. KH. Sahal al-Bantani 7. Sayyid Ahmad Nahrawi 8. Zainuddin Aceh |
Santri | : | 1. KH. Hasyim Asyari 2. KH. Ahmad Dahlan 3. KH. Khalil Bangkalan 4. KH. Asnawi Kudus 5. KH. Mas Abdurrahman 6. KH. Hasan Genggong 7. Sayid Ali bin Ali al-Habsy |
Penerjemah | : | Ahsan Dasuki |
Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 26-30
Image by © LILMUSLIMIINTerjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 26
(وَ) الْمَقَالَةُ السَّادِسَةُ وَالْعِشْرُونَ (أَوْحَى اللَّهُ تَعَالَى إِلَى بَعْضِ الْأَنْبِيَاءِ) عَلَيْهِمْ السَّلَامُ (مَنْ لَقِيَنِي) بِالْمَوْتِ (وَهُوَ يُحِبُّنِي) أَيْ يَشْتَاقُ إِلَيَّ وَيَرْغَبُ فِيمَا عِنْدِي مِنَ الثَّوَابِ (أَدْخَلْتُهُ جَنَّتِي) مَعَ السَّابِقِينَ (وَمَنْ لَقِيَنِي) بِالْمَوْتِ (وَ) الْحَالُ (هُوَ يَخَافُنِي) أَيْ يَخَافُ عَذَابِي (أَجْنَبْتُهُ نَارِي، وَمَنْ لَقِيَنِي بِالْمَوْتِ وَهُوَ يَسْتَحْيِي مِنِّي) بِأَنْ تَنْقَبِضَ نَفْسُهُ مِنْ شَيْءٍ خَوْفًا مِنْ عِقَابِ اللَّهِ تَعَالَى لَهُ فِيْهِ (أُنْسَيتُ الْحَفَظَةَ) أَيْ الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ كَتَبُوا أَعْمَالَهُ (ذُنُوبَهُ) فَضْلًا مِنَ اللهِ تَعَالَى عَلَيْهِ.
Maqolah yang ke dua pulu enam (Telah mewahyukan Allah Ta'ala kepada para Nabi) Alaihimus Salam (Barang siapa bertemu denganku) Sebab mati (Dan ia mencintai aku) Maksudnya ia rindu padaku dan senang atas apa yang ada padaku dari pahala (Maka pasti aku akan memasukkannya ke dalam surgaku) Bersama orang-orang terdahulu (Dan Barang siapa bertemu denganku) Sebab mati (Dan) huruf wau pada kalimat ini adalah wau haliah (Ia takut padaku) Maksudnya takut atas adzabku (Maka pasti aku akan menjauhkan ia dari nerakaku, dan barang siapa bertemu denganku sebab mati dan ia malu padaku) Dengan cara ia menahan dirinya dari suatu perkara karna takut dari siksaan Allah Ta'ala padanya sebab perkara itu (Maka pasti aku akan menjadikan lupa malaikat hafadhoh) Maksudnya malaikat yang menulis amal-amalnya (Pada dosanya) Sebagai anugrah dari Allah Ta'ala padanya.
Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 27
(وَ) الْمَقَالَةُ السَّابِعَةُ وَالْعِشْرُونَ (عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ) رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ (أَدِّ مَا افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكَ) بِالتَّمَامِ (تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ) أَيْ تَصِرْ أَكْثَرَ النَّاسِ عِبَادَةً (وَاجْتَنِبْ مَحَارِمَ اللَّهِ تَكُنْ أَزْهَدَ النَّاسِ) أَيْ تَصِرْ أَكْثَرَ النَّاسِ بُغْضًا لِلدُّنْيَا وَإِعْرَاضًا عَنْهَا (وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللَّهُ لَكَ) مِنَ الرِّزْقِ (تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ) أَيْ تَصِرْ أَكْثَرَ النَّاسِ مَالًا.٠
Maqolah yang ke dua puluh tujuh (Dari Abdullah Bin Mas'ud) Radhiallahu Anhu (Tunaikanlah perkara yang telah memfardhukan Allah Ta'ala kepadamu) Dengan sempurna (Maka pasti kamu akan menjadi manusia yang paling ahli beribadah) Maksudnya kamu akan menjadi manusia yang paling banyak beribadah (Dan jauhilah laranngan-larangan Allah maka pasti kamu akan menjadi manusia yang paling zuhud) Maksudnya kamu akan menjadi manusia yang paling banyak membenci dunia dan berpaling dari dunia (Dan kamu harus ridho atas perkara yang telah Allah bagikan ke padamu) Dari rizqi (Maka pasti kamu akan menjadi manusia paling kaya) Maksudnya kamu akan menjadi manusia yang paling banyak hartanya.
Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 28
(وَ) الْمَقَالَةُ الثَّامِنَةُ وَالْعِشْرُونَ (عَنْ صَالِحٍ الْمَرْقَدِيِّ) رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ (أَنَّهُ مَرَّ بِبَعْضِ الدِّيَارِ فَقَالَ: يَا دِيَارُ أَيْنَ أَهْلُكِ) أَيْ أَيْنَ مُؤَنِّسُكِ (الْأَوَّلُوْنَ وَأَيْنَ عُمَّارُكِ) أَيْ بَانُوكِ (الْمَاضُونَ، وَأَینَ سُكَانُْكِ الْأَقْدَمُونَ، فَهَتَفَ بِهِ هَاتِفٌ) أَيْ صَاحَ بِهِ صَائِحٌ فَسَمِعَ صَوْتَهُ وَلَمْ يَرَ شَخْصَهُ (انْقَطَعَتْ آثَارُهُمْ) أَيْ عَلَامَتُهُمْ (وَبَلِيَتْ) أَيْ فَنِيَتْ (تَحْتَ التُّرَابِ أَجْسَامُهُمْ وَبَقِيَتْ أَعْمَالُهُمْ قَلَائِدَ) أَيْ أَطْوَاقًا فِي أَعْنَاقِهِمْ.
Maqolah yang ke dua puluh delapan (Dari Solih Al-Marqodi) Radhiallahu Anhu (Sesungguhnya ia melewati sebagian kampung-kampung kemudian ia berkata: Wahai kampung-kampung di mana para pendudukmu) Maksudnya dimana orang yang menempatimu (Yang awal dan dimana orang yang telah memakmurkan kamu) Maksudnya orang yang membangunmu (Yang terdahulu, dan dimana pendudukmu yang terdahulu, kemudian menjerit kepadanya orang yang menjerit) Maksudnya menangis sambil berteriak kepadanya orang yang menangis sambil berteriak kemudian Solih mendengar suaranya sedangkan Solih tidak melihat orangnya (Telah terputus jejak-jejak mereka) Maksudnya tanda-tanda mereka (Dan telah membusuk) Maksudnya binasa (Di bawah tanah jasad mereka dan telah menetap amal mereka menjadi kalung) Maksudnya menjadi kalung di leher-leher mereka.
Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 29
(وَ) الْمَقَالَةُ التَّاسِعَةُ وَالْعِشْرُونَ (عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ) وَكَرَّمَ وَجْهَهُ (تَفَضَّلْ عَلَى مَنْ شِئْتَ) أَيْ أَحْسِنْ إِلَيْهِ وَأَنْعِمْ عَلَيْهِ (فَأَنْتَ أَمِيرُهُ) أَيْ إِنْ أَحْسَنْتَ إِلَى شَخْصٍ بِالْعَطَاءِ صِرْتَ أَمِيرًا لَهُ (وَاسْأَلْ مَنْ شِئْتَ فَأَنْتَ أَسِيرُهُ) أَيْ وَاسْأَلْ النَّاسَ مَا تَحْتَاجُهُ مِنَ الْمَالِ وَالْعِلْمِ فَإِنِ احْتَجْتَ إِلَى شَخْصٍ فِي ذَلِكَ صِرْتَ عَبْدًا لَهُ لِأَنَّ النُّفُوسَ جُبِلَتْ بِحُبِّ مَنْ أَحْسَنَ إِلَيْهَا كَمَا فِي الْحَدِيثِ: ((وَمَنْ أَحَبَّ شَيْئًا فَهُوَ أَسِيرٌ لَهُ))، وَلِقَوْلِ عَلِيٍّ كَرَّمَ اللَّهُ وَجْهَهُ: أَنَا عَبْدُ مَنْ عَلَّمَنِي حَرْفًا فَإِنْ شَاءَ بَاعَنِي وَإِنْ شَاءَ أَعْتَقَنِي (وَاسْتَغْنِ عَمَّنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ نَظِيرُهُ) أَيْ اِكْتَفِ بِمَا عِنْدَكَ مِنَ الرِّزْقِ وَلَا تَفْتَقِرْ فِي الْمَالِ لِشَخْصٍ غَنِيٍّ كَثِيرِ الْمَالِ فَإِنْ لَمْ تَفْتَقِرْ إِلَيْهِ صِرْتَ غَنِيًّا مِثْلَهُ .
Maqolah yang ke dua puluh sembilan (Dari Alii Radhialllahu Anhu) Wakarroma Wajhahu (Berikanlah anugrah kepada siapapun yang kamu kehendaki) Maksudnya berbuat baiklah kamu kepada siapapun yang kamu kehendaki dan berikanlah kenikmatan kepada siapapun yang kamu kehendaki (Maka kamu adalah pemimpinnya) Maksudnya jika kamu berbuat baik kepada seseorang dengan cara memberi maka kamu pasti akan menjadi pemimpin baginya (Dan mengemislah kamu kepada orang yang kamu kehendaki maka kamu adalah budaknya) Maksudnya mengemislah kamu kepada manusia atas apapun yang engkau membutuhkannya dari harta dan ilmu jika kamu butuh pada seseorang dalam hal itu maka pasti kamu akan menjadi budak baginya karena sesungguhnya jiwa jiwa manusia diciptakan dengan mencintai seseorang yang telah berbuat baik kepadanya sebagaimana keterangan dalam hadits: ((Barang siapa mencintai sesuatu maka ia menjadi tawanan baginya)), Dan karena perkataan Ali Karramallahu Wajhahu : Aku adalah budaknya seorang guru yang telah mengajarkan padaku walaupun hanya satu huruf. Jika ia mau maka ia menjual ku dan jika ia mau maka ia memerdekakanku. (Dan jadilah kamu mandiri dari orang yang kamu kehendaki maka sesungguhnya kamu menjadi orang yang sebanding dengannya) Maksudnya kamu harus merasa cukup atas apa yang ada padamu dari rizqi dan janganlah kamu merasa butuh dalam masalah harta pada orang kaya yang banyak hartanya. Jika kamu tidak butuh pada orang kaya maka pasti kamu akan menjadi kaya sepertinya.
Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 30
(وَ) الْمَقَالَةُ الثَّلَاثُونَ (عَنْ) أَبِي زَكَرِيَّا (يَحْيَى بْنِ مُعَاذٍ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْهِ: تَرْكُ الدُّنْيَا كُلِّهَا أَخْذُ الْآخِرَةِ كُلِّهَا) لِأَنَّهُمَا كَالضَّرَّتَيْنِ (فَمَنْ تَرَكَهَا) أَيْ الدُّنْيَا (كُلَّهَا أَخَذَهَا) أَيْ الْآخِرَةَ (كُلَّهَا) أَيْ فَمَنْ أَعْرَضَ عَنِ الدُّنْيَا بِالْكُلِّيَّةِ أَحَبَّ الْآخِرَةَ حُبًّا كَثِيرًا (وَمَنْ أَخَذَهَا) أَيْ الدُّنْيَا (كُلَّهَا تَرَكَهَا) أَيْ الْآخِرَةَ (كُلَّهَا) أَيْ فَمَنْ أَحَبَّ الدُّنْيَا بِالْكُلِّيَّةِ أَعْرَضَ عَنِ الْآخِرَةِ بِالْكُلِّيَّةِ (فَأَخْذُهَا فِي تَرْكِهَا) أَيْ فَحُبُّ الْآخِرَةِ سَبَبُ الْإِعْرَاضِ عَنِ الدُّنْيَا (وَتَرْكُهَا فِي أَخْذِهَا) أَيْ وَبُغْضُ الدُّنْيَا بِسَبَبِ حُبِّ الْآخِرَةِ.
Maqolah yang ke tiga puluh (Dari) Abu zakariya (Yahya Bin Mu'adz Rahmatullahi Alaihi: Meninggalkan dunia seluruhnya itu adalah mengambil akhirat seluruhnya) Karena sesungguhnya dunia dan akhirat itu seperti dua kebutuhan (Maka barang siapa meninggalkannya) Maksudnya dunia (Seluruhnya maka ia telah mengambil akhirat) Maksudnya akhirat (Seluruhnya) Maksudnya barang siapa berpaling dari dunia secara keseluruhan maka ia pasti mencintai akhirat dengan cinta yang banyak (Dan barang siapa mengambilnya) Maksudnya dunia (Seluruhnya maka ia telah meninggalkan akhirat) Maksudnya akhirat (Seluruhnya) Maksudnya barang siapa mencintai dunia secara keseluruhan maka ia pasti berpalinng dari akhirat secara keseluruhan. (Mengambil akhirat itu adalah sebab meninggalkan dunia) Maksudnya Mencintai akhirat itu adalah sebab berpaling dari dunia (Dan meninggalkan akhirat itu adalah sebab mengambil dunia) Maksudnya membenci dunia itu adalah sebab mencintai akhirat.
Maqolah Berikutnya
- Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 31-35
- Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 36-40
- Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 41-45
- Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 46-50
- Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 51-55
Maqolah Sebelumnya
- Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 Maqolah 1-10
- Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 11-15
- Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 16-20
- Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 3 maqolah 21-25