Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 5 Maqolah 26-27
Nama kitab | : | Nashoihul Ibad, Terjemah kitab Nashaihul Ibad,(kumpulan nasihat pilihan bagi para hamba) |
Judul kitab | : | Nashaihul Ibad fi Bayani Munabbihat li Yaumil Ma'ad li Ibnu Hajar Al-Asqallaani ( نصائح العباد فِى بيان ألفاظ منبهات على الاستعداد ليوم المعاد لابن حجر العسقلاني) |
Versi ejaan | : | Nashoih Al-Ibad |
Mata Pelajaran | : | Tasawuf, Akhlaq |
Musonif | : | Nawawi bin Umar al-Bantani Al-Jawi Al-Indunisi (محمد نووي بن عمر بن عربي بن علي الجاوي البنتني الإندونيسي) |
Nama Arab | : | محمد نووي بن عمر الجاوي |
Lahir | : | 1813 Masehi; 1230 H, Tanara, Banten, Indonesia |
Wafat | : | 1897 M; 1316 H, Pemakaman Ma'la Makkah Al-Mukarramah, w. 672 H /22 Februari 1274 M |
Guru | : | 1. Khatib asy-Syambasi 2. Abdul Ghani Bima 3. Ahmad Dimyati 4. Zaini Dahlan 5. Muhammad Khatib 6. KH. Sahal al-Bantani 7. Sayyid Ahmad Nahrawi 8. Zainuddin Aceh |
Santri | : | 1. KH. Hasyim Asyari 2. KH. Ahmad Dahlan 3. KH. Khalil Bangkalan 4. KH. Asnawi Kudus 5. KH. Mas Abdurrahman 6. KH. Hasan Genggong 7. Sayid Ali bin Ali al-Habsy |
Penerjemah | : | Ahsan Dasuki |
Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 5 Maqolah 26-27
Image by © LILMUSLIMIINTerjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 5 Maqolah 26
(وَ) الْمَقَالَةُ السَّادِسَةُ وَالْعِشْرُوْنَ (قَالَ النَّبِيُّ ﷺ : سَيَأْتِى عَلَى أُمَّتيْ زَمانٌ يُحِبُّوْنَ الْخَمْسَ) مِنَ الْأَشْيَاءِ (وَيَنْسَوْنَ الْخَمْسَ) مِنَ الْأُمُوْرِ (يُحِبُّوْنَ الدُّنْيَا ويَنْسَوْنَ الْآخِرَةَ، وَيُحِبُّوْنَ الْحَيَاةَ ويَنْسَوْنَ الْمَوْتَ)
Maqolah yang ke dua puluh enam (Nabi ﷺ bersabda: Akan datang atas umatku suatu zaman mereka mencintai lima) Dari perkara (Dan mereka melupakan lima) Dari perkara (Mereka mencintai dunia dan mereka melupakan akhirat, dan mereka mencintai hidup dan mereka melupakan kematian).
وَعَنْ عَائِشَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللّٰهِ ﷺ قَالَ: [مَن قَالَ فِى كُلِّ يَوْمٍ خَمْسًا وعَشِرْينَ مرَّةً: اللّٰهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِى الْمَوْتِ وَفِيْمَا بَعْدَ الْمَوْتِ ثُمَّ مَاتَ عَلَى فِرَّاشِهِ أَعْطَاهُ اللّٰهُ أَجْرَ شَهِيدٍ] رَوَاهُ الطَّبْرَانِيُّ.
Dari Aisyah Radhiallahu Anha dari Rasulullah ﷺ bersabda: [Barang siapa yang berkata setiap hari dua puluh lima kali: Ya Allah semoga Engkau memberkahi untukku dalam kematian dan dalam perkara sesudah kematian kemudian dia mati di atas kasurnya maka Allah pasti akan memberikan ia ganjaran orang mati syahid]. Telah meriwayatkan pada hadits ini Imam Thabrani.
(وَيُحِبُّونَ الْقُصُوْرَ) وَهِيَ دِيَارٌ كَبِيْرَةٌ مُحَصَّنَةٌ بِالْحِيْطَانِ (ويَنْسَوْنَ القُبُورَ) وَأَهْوَالَهَا (ويُحِبُّوْنَ الْمَالَ ويَنْسَوْنَ الْحِسَابَ)
(Dan mereka akan mencintai gedung-gedung tinggi) Yaitu bangungan-bangunan yang besar yang dibentengi dengan tembok (Dan mereka akan melupakan qubur) dan kengerian kubur (Dan mereka akan mencintai harta dan mereka akan melupakan hisab).
رُوِيَ أَنَّهُ ﷺ قَالَ: [الزُّهْدُ أَنْ تُحِبَّ مَا يُحِبُّ خَالِقُكَ وأَنْ تُبْغِضَ مَا يُبْغِضُ خَالِقُكَ وأَنْ تَخْرُجَ مِنْ حَلَالِ الدُّنْيَا كَمَا تَخْرُجُ مِنْ حَرَامِهَا، فَإِنَّ حَلَالَهَا حِسَابٌ وحَرَامَهَا عَذَابٌ، وَأَنْ تَرْحَمَ الْمُسْلِمِيْنَ كَمَا تَرْحَمُ نَفْسَكَ، وأَنْ تَتَحَرَّجَ عَنِ الْكَلَامِ فِيْمَا لَا يَعْنِيْكَ كَمَا تَتَحَرَّجُ مِنَ الْحَرَامِ،
Diriwayatkeun sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda: [Zuhud adalah hendaknya kamu mencintai sesuatu yang penciptamu cintai dan hendaknya kamu membenci sesuatu yang penciptamu benci dan hendaknya kamu meninggalkan dari halalnya dunia sebagaimana engkau meninggalkan dari haramnya dunia, karena sesungguhnya halalnya dunia itu adalah hisab dan haramnya dunia itu adalah adzab, dan hendaknya kamu berbelas kasih kepada umat islam sebagaimana kamu berbelas kasih pada dirimu sendiri, dan hendaknya kamu menghindari perkataan-perkataan mengenai sesuatu yang tidak berguna untukmu sebagaimana kamu menghindari keharaman
وَأَنْ تَتَحَرَّجَ عَنْ كَثْرَةِ الْأَكْلِ كَمَا تَتَحَرَّجُ عَنِ الْمَيْتَةِ الَّتِي اشْتَدَّ نَتْنُهَا، وأَنْ تَتَحَرَّجَ مِنْ حُطَامِ الدُّنْيَا وزِيْنَتِهَا كَمَا تَتَحَرَّجُ مِنَ النَّارِ، وأَنْ تُقَصِّرَ أَمَلَكَ فِي الدُنْيَا فَهْذَا هُوَ الزُّهْدُ في الدُّنْيا] رَوَاهُ الدَّيْلَمِيُّ.
Dan hendaknya kamu menghindar dari banyak makan sebagaimana kamu menghindar dari bangkai yang sangat kuat busuknya, dan hendaknya kamu menghindar dari menumpuk-numpuk dunia dan gemerlapnya dunia sebagaimana kamu menghindar dari neraka, dan hendaknya kamu memendekkan angan-angan kosongmu tentang dunia maka ini adalah zuhud di dunia]. Telah meriwayatkan pada hadits ini Imam Ad-Dailami.
(وَيُحِبُّوْنَ الْخَلْقَ ويَنْسَوْنَ الْخَالِقَ) فَالشَّخْصُ إِذَا أَمَلَ نَسِيَ الْمَوْتَ وَأَهْوَالَ الْآخِرَةِ وَرَغِبَ فِى الدُّنْيَا وَعِشْرَةِ الْخَلْقِ فَيَقْسُوْ قَلْبُهُ ضَرُوْرَةً وَيَنْشَأُ عَنْهَا تَرْكُ الطَّاعَةِ وَالْكَسَلُ عَنْ زَادِ الْآخِرَةِ وَالتَّسْوِيْفُ بِالتَّوْبَةِ،
(Dan mereka akan mencintai makhluk dan mereka akan melupakan sang pencipta) Karena seseorang ketika ia berangan-angan maka pasti ia akan lupa pada kematian dan lupa pada kengerian akhirat dan ia akan suka pada dunia dan suka bersama makhluk sehingga akan menjadi keras hatinya karena kebutuhan, dan akan timbul dari sikap yang demikian itu meninggalkan keta'atan dan malas beribadah untuk bekal akhirat dan menunda-nunda pada taubat.
وَمَرَّ ﷺ بِمَجْلِسٍ قَدْ اِسْتَعْلَاهُ الضَّحِكُ، فَقَالَ: [شُوْبُوْا مَجَالِسَكُمْ بِمُكَدِّرِ اللَّذَّاتِ، قَالُوْا: ومَا مُكَّدِّرُ اللَّذَّاتِ؟ قَالَ: الْمَوْتُ].
Telah lewat Nabi ﷺ pada suatu majlis yang benar-benar telah memenuhi pada majlis itu gelak tawa, lalu Nabi bersabda: [Campurkanlah oleh kalian pada majlis-majlis kalian dengan sesuatu yang dapat mengganggu kenikmatan, mereka berkata: apa yang dapat mengganggu kenikmatan? Nabi bersabda: Mati].
Terjemah Kitab Nashoihul Ibad Bab 5 Maqolah 27
(وَ) الْمَقَالَةُ السَّابِعَةُ وَالْعِشْرُوْنَ (قَالَ يَحْيَى بْنُ مُعَاذٍ اَلرَّازِيُّ رَحِمَهُ اللّٰهُ فِى الْمُنَاجَاةِ: إِلٰهِيْ لَا يَطِيْبُ اللَّيْلُ إِلَّا بِمُنَاجَاتِكَ) قَالَ عَلِيٌّ كَرَّمَ اللّٰهُ وَجْهَهُ وَرَضِيَ عَنْهُ فِى مُنَاجَاتِهِ مِنْ بَحْرِ الْوَافِرِ:
Maqolah yang ke dua puluh tujuh (Telah berkata Yahya bin Muadz Ar-Razi Rahimahullah dalam munajatnya: Wahai tuhanku tidaklah indah suatu malam kecuali dengan bermunajat kepadamu) Telah berkata Ali Karramallahu Wajhahu Wa Radhiallahu Anhu dalam munajatnya dari Bahar Wafir:
دُعَاءَ مَنْ ضَعِيْفٍ مُبْتَلَاءٍ | * | أَلَمْ تَسْمَعْ بِفَضْلِكَ يَا مُنَائِيْ |
Tidakkah engkau mendengar dengan anugrahmu wahai dzat yang jauh | * | Doa orang yang lemah yang terkena musibah |
أَسِيْرٍ بِالذُّنُوْبِ وَبِالْخَطَاءِ | * | غَرِيْقٍ فِى بِحَارِ الْهَمِّ حُزْنًا |
Yang tenggelam dalam lautan sumpek karena sedih | * | Terpenjara karena dosa-dosanya dan karena kesalahannya |
مُجِدًّا بِالتَّبَهُّلِ وَالدُّعَاءِ | * | أُنَادِيْ بِالتَّضَرُّعِ كُلَّ يَوْمٍ |
Aku menyeru dengan merendah setiap hari | * | Sambil mengagung-agungkan dengan merendah dan berdoa |
وَأَهْلُ الْأَرْضِ مَا عَرَفُوْا دَوَائِيْ | * | لَقَدْ ضَاقَتْ عَلَيَّ الْأَرْضُ طُرًّا |
Dan benar-benar sempit atasku bumi semuanya | * | Sedangkan penduduk bumi mereka tidak mengetahui obatku |
بِعَفْوِكَ يَا عَظِيْمُ وَيَا رَجَائِيْ | * | فَخُذْ بِيَدِيْ فَإِنِّيْ مُسْتَجِيْرٌ |
Maka raihlah tanganku sungguh aku memohon perlindungan | * | Dengan sifat maafmu wahai dzat yang maha agung dan wahai dzat yang menjadi harapanku |
حَيَاءً مِنْكَ أَكْثَرُ مِنْ خَطَائِيْ | * | أَتَيْتُكَ بَاكِيًا فَارْحَمْ بُكَائِيْ |
Aku datang menghadapmu sambil menangis maka kasihanilah tangisanku | * | Karena malu olehmu yang lebih banyak tangisan itu dibandingkan kesalahanku |
وَلِيْ دَاءٌ وَأَنْتَ دَوَاءُ دَائِيْ | * | وَلِيْ هَمٌّ وَأَنْتَ لِكَشْفِ هَمِّيْ |
Dan bagiku ada kesumpekan dan Engkau dapat menghilangkan kesumpekanku | * | Dan bagiku ada penyakit dan engkau adalah obat dari penyakitku |
رَجَائِيْ أَنْ تُحَقِّقَ لِيْ رَجَائِيْ | * | وَأَيْقَظَنِيْ الرَّجَاءُ فَقُلْتُ رَبِّيْ |
Telah membangunkan aku harapan sehingga aku berkata Yaa Rabbii | * | Harapanku adalah Engkau wujudkan untukku harapanku |
أَلُوْذُ بِحُسْنٍ مِنْكَ يَا رَجَائِيْ | * | جَزَائِيْ أَنْ تُعَذِّبَنِيْ وَلَكِنْ |
Balasan untuk ku adalah Engkau mengadzabku akan tetapi | * | Aku berlindung dengan kebaikan darimu wahai pengharapanku |
فَإِنِّيْ فِى بَلَاءٍ مُبْتَلَائِيْ | * | تَفَضَّلْ سَيِّدِيْ بِالْعَفْوِ عَنِّيْ |
Silahkan wahai tuanku untuk memaafkan aku | * | Karena sesungguhnya aku berada dalam musibah yang menimpaku |
(وَلَا يَطِيْبُ النَّهَارُ إِلَّا بِطَاعَتِكَ) أَيْ بِمُوَافَقَةِ أَمْرِكَ (وَلَا تَطِيْبُ الدُّنْيَا إِلَّا بِذِكْرِكَ) رُوِيَ أَنَّهُ قَالَ [إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ مَلْعُوْنٌ مَا فِيْهَا إِلاَّ ذِكْرَ اللهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمًا وَمُتَعَلِّمًا] رَوَاهُ النَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَه
(Dan tidaklah indah siang hari kecuali dengan ta'at kepadamu) Maksudnya dengan setuju pada perintahmu (Dan tidaklah indah dunia kecuali dengan berdzikir kepadamu).Diriwayatkan sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda: [Sesungguhnya dunia itu terlaknat. Terlaknat apa yang ada di dalamnya kecuali mengingat kepada Allah dan perkara yang berhubungan padanya dan orang yang berilmu dan orang yang mencari ilmu]. Telah meriwayatkan pada hadits ini Imam An-Nasai dan Imam Ibnu Majah
(وَلَا تَطِيْبُ الْآخِرَةُ إِلَّا بِعَفْوِكَ وَلَا تَطِيْبُ الْجَنَّةُ إِلَّا بِرُؤْيَتِكَ) رُوِيَ أَنَّهُ ﷺ قَالَ [لَمَّا اَهْبَطَ اللهُ آدَمَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى اْلأَرْضِ حَزِنَ عَلَيْهِ كُلُّ شَيْئٍ جَاوَرَهُ إِلاَّ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ فَأَوْحَى اللهُ إِلَيْهِمَا:
(Dan tidaklah indah akhirat kecuali dengan ampunanmu dan tidaklah indah surga kecuali dengan melihatmu) Diriwayatkan sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda: [Ketika Allah menurunkan Nabi Adam dari surga ke bumi maka menangis karenanya segala sesuatu yang dekat dengannya kecuali emas dan perak kemudian Allah mewahyukan kepada emas dan perak:
إِنَّيْ جَاوَرْتُكُمَا بِعَبْدٍ مِنْ عَبِيْدِيْ ثُمَّ أَهْبَطْتُّهُ مِنْ جِوَارِكُمَا فَحَزِنَ عَلَيْهِ كُلُّ شَيْئٍ جَاوَرَهُ إِلاَّ أَنْتُمَا
Sesungguhnya aku telah menjadikan kalian berdua dekat dengan seorang hamba dari hamba-hambaku kemudian aku menurunkan hamba itu dari lingkungan kalian berdua kemudian sedih karenanya setiap perkara yang dekat dengannya kecuali kalian berdua
فَقَالاَ إِلٰهَنَا وَسَيِّدَنَا أَنْتَ أَعْلَمُ أَنَّكَ جَاوَرْتَنَا بِهِ وَهُوَ لَكَ مُطِيْعٌ فَلَمَّا عَصَاكَ لَمْ نَحْزَنْ عَلَيْهِ
Kemudian emas dan perak berkata: Wahai tuhan kami dan tuan kami anda adalah yang lebih mengetahui sesungguhnya anda menjadikan kami berdua dekat dengannya dan ia taat kepadamu maka ketika ia bermaksiat kepadamu maka kami tidak sedih karenanya
فَأَوْحَى اللّٰهُ إِلَيْهِمَا وَعِزَّتِيْ وَجَلَالِيْ لَأُعِزَّنَّكُمَا حَتَّى لاَ يُنَالَ كُلُّ شَيٍ إِلاَّ بِكُمَا] رَوَاهُ الدَّيْلَمِيُّ
Kemudian Allah mewahyukan kepada emas dan perak: Demi keagunganku dan demi kemuliaan ku sungguh aku akan menjadikan kalian berdua agung sehingga tidak bisa diraih setiap perkara kecuali melalui kalian berdua]. Telah meriwayatkan pada hadits ini Imam Ad-Dailami