Makna Mendalam Lagu Lir-Ilir Karya Sunan Kalijaga
Lir-Ilir adalah salah satu karya Sunan Kalijaga yang penuh dengan makna mendalam tentang ajakan menuju Islam. Dengan lirik berbahasa Jawa yang khas, lagu ini digunakan sebagai media syiar untuk menyampaikan keindahan ajaran Islam. Berikut ini lirik, terjemahan, dan makna dari lagu Lir-Ilir yang penuh hikmah.
Lirik Arti dan Makna dalam Lagu Lir-Ilir

Lir ilir, lir ilir
Bangunlah, bangunlah
(Bangkitlah dan sadarlah dari keterpurukan)
Tandure wus sumilir
Tanaman sudah mulai bersemi
(Agama Islam telah tumbuh dan berkembang)
Tak ijo royo-royo
Begitu Hijau
(Ajarannya begitu menyejukkan jiwa)
Tak sengguh kemanten anyar 2x
Bagaikan gairah penganten baru
(Bagaikan meraih kebahagiaan lahir dan batin)
Bocah angon Bocah angon
Anak pengembala anak pengembala
(Wahai para penguasa, wahai para pemimpin)
Penekno blimbing kui
Tolong panjatkan pohon blimbing itu
(Ambillah ajaran Islam)
Lunyu-lunyu penekno
Walaupun licin, tetap panjatlah
(Walaupun susah dan banyak rintangan tetaplah imani dan yakini)
Kanggo mbasuh dodot iro 2x
Untuk mencuci pakaianmu
(Untuk membersihkan kotoran yang melekat pada jiwamu)
Dodot iro dodot iro
Pakaianmu pakaianmu
(Keimananmu)
Kumitir bedhah ing pinggir
Terkoyak di bagian samping
(Telah rusak di beberapa bagian)
Dondomono jlumatono
Jahitlah, benahilah
(Perbaikilah dengan berdzikir dan mengaji)
Kanggo sebo mengko sore 2x
Untuk dipakai menghadap nanti di waktu sore
(Untuk bekal menjelang ajal)
Mumpung padhang rembulane
Selagi masih terang rembulannya
(Selagi nyawa masih dalam raga)
Mumpung jembar kalangane
Selagi masih banyak waktu luangnya
(Selagi masih terbuka kesempatan untuk bertaubat)
Yo surako, Surak iyo….
Ayo bersoraklah, sorakan iya…
(Maka jawablah seruan Allah dengan keimanan yang kuat).