Terjemah Kitab Lubabul Hadits Bab 30 | Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Nama kitab | : | Lubabul Hadits |
Judul kitab Arab | : | لباب الحديث |
Judul terjemah | : | Terjemah Kitab Lubabul Hadits |
Mata Pelajaran | : | Hadits-Hadits Keutamaan Amal, |
Musonif | : | Imam Jalaluddin bin Kamaluddin as-Suyuthi |
Nama Arab | : | جلال الدين بن كمال الدين الصيوطي |
Lahir | : | Kairo, 849 H/11 Oktober 1445 M |
Wafat | : | Kairo, 911 H/ 17 Oktober 1505 M |
Penerjemah | : | Ahsan Dasuki |
Lubabul Hadits Bab 30 | keutamaan berbakti kepada kedua orang tua

الْبَابُ الثَّلَاثُوْنَ فِيْ فَضِيْلَةِ بِرِّ الْوَالِدَيْنِ
Bab Yang Ketiga Puluh Tentang Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 1
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسُخْطُ اللّٰهِ فِي سُخْطِ الْوَالِدِ.
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Keridhaan Allah itu ada pada keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah itu ada pada kemurkaan orang tua.”
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 2
قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: بِرُّوْا آبَاءَكُمْ تَبِرُّكُمْ أَبْنَاؤُكُمْ، وَعِفُّوْا تَعِفَّ نِسَاؤُكُمْ.
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Berbaktilah kalian kepada ayah kalian, niscaya akan berbakti kepada kalian anak-anak kalian. Dan jagalah oleh kalian kesucian diri kalian, niscaya istri-istri kalian akan menjaga kesucian diri mereka.”
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 3
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: مَنْ أَصْبَحَ وَلَهُ أَبَوَانِ رَاضِيَانِ عَنْهُ أَوْ أَحَدُهُمَا، فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ،
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Barang siapa masuk waktu pagi dan padanya ada kedua orang tua yang ridha kepadanya atau salah satu dari keduanya, maka pasti akan dibukakan baginya pintu-pintu surga.
وَمَنْ أَمْسَى وَلَهُ آبَوَانِ سَاخِطَانِ عَلَيْهِ أَوْ أَحَدُهُمَا، فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ.
Dan barang siapa masuk waktu sore dan padanya ada kedua orang tua yang murka kepadanya atau salah satu dari keduanya, maka pasti akan dibukakan baginya pintu-pintu neraka Jahannam.”
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 4
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: إِذَا كُنْتَ فِي الصَّلَاةِ فَدَعَاكَ أَبُوْكَ فَأَجِبْهُ، وَإِنْ دَعَتْكَ أُمُّكَ فَأَجِبْهَا.
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Apabila engkau terbukti sedang dalam shalat, lalu ayahmu memanggilmu, maka jawablah dia. Dan jika ibumu yang memanggilmu, maka jawablah dia.”
Catatan Kitab Lubabul Hadits Bab 30 Hadits Ke 41.Yakni dalam shalat sunnah seseorang diperbolehkan memutuskan sholatnya jika dipanggil oleh orang tua. Adapun pada sholat fardhu maka memutuskan sholat karena alasan yang demikian diharamkan
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 5
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: مَنْ آذَى وَالِدَيْهِ أَوْ آذَى أَحَدَهُمَا يَدْخُلُ النَّارَ.
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Barang siapa menyakiti kedua orang tuanya atau menyakiti salah satu dari keduanya, maka dia akan masuk neraka.”
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 6
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ حِكَايَةً عَنِ اللّٰهِ تَعَالَى: قُلْ لِلْبَارِّ لِوَالِدَيْهِ اِعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ لَكَ.
Telah bersabda Nabi ﷺ, seraya menyampaikan hikayat dari Allah Ta’ālā: “Katakanlah olehmu kepada orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, ‘Lakukanlah apa yang engkau kehendaki, karena sesungguhnya Allah akan memberikan ampunan kepadamu.’”
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 7
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: بِرُّ الْوَالِدَيْنِ كَفَّارَةٌ لِلْكَبَائِرِ.
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Berbakti kepada kedua orang tua adalah penebus bagi dosa-dosa besar.”
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 8
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: مَنْ وَضَعَ طَعَامًا طَيِّبًا فِي بَيْتِهِ وَأَكَلَهُ دُونَ وَالِدَيْهِ أَحْرَمَهُ اللّٰهُ تَعَالَى لَذِيذَ طَعَامِ الْجَنَّةِ.
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Barang siapa yang menyimpan makanan-makanan yang baik di rumahnya, lalu dia memakan makanan tersebut tanpa kedua orang tuanya, maka Allah Ta‘ālā akan mengharamkan baginya lezatnya makanan surga.”
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 9
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: مَنْ بَاتَ شَبْعَانَ رَيَّانَ وَأَحَدُ وَالِدَيْهِ جِيْعَانٌ أَوْ عَطْشَانٌ، حَشَرَهُ اللّٰهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ جِيْعَانًا وَعَطْشَانًا، وَلَمْ يَسْتَحْيِ اللّٰهُ مِنْ عَذَابِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Barang siapa yang tidur dalam keadaan kenyang dan segar, sedangkan salah satu dari kedua orang tuanya kelaparan atau kehausan, maka Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan lapar dan haus, dan Allah tidak akan merasa malu untuk mengazabnya pada hari kiamat.”
Lubabul Hadits Bab 30 Hadits ke 10
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: مَنْ رَفَعَ يَدَهُ لِيَضْرِبَ أَحَدَ وَالِدَيْهِ، غُلَّتْ يَدُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى عُنُقِهِ مَشْلُولَةً.
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Barang siapa yang mengangkat tangannya untuk memukul salah satu dari kedua orang tuanya, maka pasti akan dibelenggu tangannya pada hari kiamat ke lehernya dalam keadaan lumpuh.”
قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللّٰهِ، وَإِنْ ضَرَبَهُمَا؟ قَالَ: تُقْطَعُ يَدُهُ قَبْلَ أَنْ يَجُوزَ عَلَى الصِّرَاطِ، وَتَضْرِبُهُ الْمَلَائِكَةُ.
Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika dia memukul kedua orang tuanya?” Beliau menjawab, “Akan dipotong tangannya sebelum dia melewati shirath, dan para malaikat akan memukulnya.”