Terjemah Kitab Lubabul Hadits Bab 36 | Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

31 Mar, 2025
Nama kitab : Lubabul Hadits
Judul kitab Arab : لباب الحديث
Judul terjemah : Terjemah Kitab Lubabul Hadits
Mata Pelajaran : Hadits-Hadits Keutamaan Amal,
Musonif : Imam Jalaluddin bin Kamaluddin as-Suyuthi
Nama Arab : جلال الدين بن كمال الدين الصيوطي
Lahir : Kairo, 849 H/11 Oktober 1445 M
Wafat : Kairo, 911 H/ 17 Oktober 1505 M
Penerjemah : Ahsan Dasuki

Lubabul Hadits Bab 36 | Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

Lubabul Hadits Bab 36 Image by © LILMUSLIMIIN

الْبَابُ السَّادِسُ وَالثَّلَاثُونَ فيْ فَضِيْلَةِ عِيَادِةِ الْمَرِيْضِ

Bab Yang Ketiga Puluh Enam Tentang Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 1

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عُوْدُوْا الْمَرِيْضَ، وَاتَّبَعُوْا الْجَنَازَةَ، تُذَكِّرْكُمُ الْآخِرَةَ.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Jenguklah oleh kalian orang yang sakit, dan iringilah oleh kalian jenazah, karena itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.”

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 2

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَائِدُ الْمَرِيْضِ يَمْشِي فِي مَخْرَفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Orang yang menjenguk orang sakit itu seperti orang yang sedang berjalan di taman surga hingga dia kembali.”

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 3

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عِيَادَةُ الْمَرِيْضِ أَوَّلَ يَوْمٍ فَرِيْضَةٌ وَمَا بَعْدَهَا سُنَّةٌ.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Menjenguk orang sakit pada hari pertama adalah kewajiban, dan menjenguk setelahnya adalah sunnah.”

Catatan Kitab Lubabul Hadits Bab 36 Hadits Ke 3
1.

Syekh Nawawi memberikan penjelasan dalam kitab Tanqihul Qoul yang dimaksud dengan fardhu dan sunnah disini adalah menurut pandangan moralitas atau akhlak yang baik, bukan menurut ketentuan syariat. Sebagaimana sahabat Ibnu Abbas Radhiallahu Ta'ala Anhuma berkata bahwa menjenguk orang sakit untuk pertama kalinya adalah sunnah dan menjenguk lebih dari itu adalah nafilah yakni tambahan dari sunnah.

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 4

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَجِبُ عِيَادَةُ الْمَرِيضِ إِلَّا بَعْدَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Tidak wajib menjenguk orang sakit kecuali setelah tiga hari.”

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 5

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ عَادَ مَرِيضًا صَالِحًا خَرَجَ مَعَهُ سَبْعُوْنَ مَلَكًا يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ، وَيَخْرُجُوْنَ مِنْ بَيْتِ الْمَرِيْضِ مَعَهُ وَيَدْخُلُوْنَ إِلَى بَيْتِهِ.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Barang siapa menjenguk orang sakit yang sholeh, maka pasti akan keluar bersamanya tujuh puluh malaikat yang mereka memohonkan ampun untuknya. Mereka keluar dari rumah orang sakit bersamanya dan mereka masuk ke rumahnya.”

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 6

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ عَادَ مَرِيْضًا لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Barang siapa menjenguk orang sakit, maka dia akan senantiasa berada di kebun surga.”

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 7

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَائِدُ الْمَرِيْضِ يَخُوْضُ فِي رَحْمَةِ اللّٰهِ تَعَالَى، فَإِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ انْغَمَسَ فِيهَا.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Orang yang menjenguk orang sakit itu dia akan berjalan di dalam rahmat Allah Ta’ala. Apabila dia duduk di sisi orang yang sakit maka dia akan tenggelam di dalam Rahmat Allah Ta’ala.”

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 8

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَدَمُ عِيَادَةِ الْمَرِيْضِ أَشَدُّ عَلَيْهِ مِنْ مَرَضِهِ.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Tidak adanya orang yang menjenguk orang sakit itu lebih berat bagi orang yang sakit daripada sakitnya.”

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 9

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: العِيَادَةُ فَوَاقُ نَاقَةٍ.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Menjenguk orang sakit itu seukuran waktu memerah susu unta.”

Lubabul Hadits Bab 36 Hadits ke 10

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَمِنْ تَمَامِ عِيَادَةِ الْمَرِيِضِ أَنْ يَضَعَ أَحَدُكُمْ يَدَهُ عَلَى وَجْهِهِ أَوْ عَلَى يَدِهِ فَيَسْأَلُهُ كَيْفَ هُوَ.

Telah bersabda Nabi ﷺ: “Dan dari sebagian kesempurnaan menjenguk orang sakit adalah hendaknya salah seorang dari kalian meletakkan tangannya pada wajah orang yang sakit atau pada tangan orang yang sakit, lalu bertanya kepada orang yang sakit, ‘Bagaimana keadaannya?’

وَتَمَامُ تَحِيَّتِكُمْ بَيْنَكُمُ الْمُصَافَحَةُ.

Dan kesempurnaan salam kalian di antara sesama adalah dengan berjabat tangan.”