Terjemah Kitab Lubabul Hadits Bab 37 | keutamaan mengingat kematian
Nama kitab | : | Lubabul Hadits |
Judul kitab Arab | : | لباب الحديث |
Judul terjemah | : | Terjemah Kitab Lubabul Hadits |
Mata Pelajaran | : | Hadits-Hadits Keutamaan Amal, |
Musonif | : | Imam Jalaluddin bin Kamaluddin as-Suyuthi |
Nama Arab | : | جلال الدين بن كمال الدين الصيوطي |
Lahir | : | Kairo, 849 H/11 Oktober 1445 M |
Wafat | : | Kairo, 911 H/ 17 Oktober 1505 M |
Penerjemah | : | Ahsan Dasuki |
Lubabul Hadits Bab 37 | keutamaan mengingat kematian

الْبَابُ السَّابِعُ وَالثَّلَاثُوْنَ فِيْ فَضِيْلَةِ ذِكْرِ الْمَوْتِ
Bab Yang Ketiga Puluh Tujuh Tentang Keutamaan Mengingat Kematian
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits ke 1
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلْمَوْتُ جِسْرٌ يُوْصِلُ الْحَبِيْبَ إِلَى الْحَبِيْبِ.
Telah bersabda Nabi ﷺ: “Kematian adalah jembatan yang menghubungkan kekasih kepada Kekasih.”
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits ke 2
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلْمَوْتُ أَرْبَعَةٌ: مَوْتُ الْعُلَمَاءِ، وَمَوْتُ الْأَغْنِيَاءِ، وَمَوْتُ الفُقَرَاءِ، وَمَوْتُ الأُمَرَاءِ.
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Kematian itu ada empat: kematian para ulama, kematian orang-orang kaya, kematian orang-orang fakir, dan kematian para penguasa.”
فَمَوْتُ الْعُلَمَاءِ ثُلْمَةٌ فِي الدِّينِ، وَمَوْتُ الْأَغْنِيَاءِ حَسَرَةٌ، وَمَوْتُ الْفُقَرَاءِ رَاحَةٌ، وَمَوْتُ الْأُمَرَاءِ فِتْنَةٌ.
Kematian para ulama adalah perpecahan dalam agama, kematian orang-orang kaya adalah penyesalan, kematian orang-orang fakir adalah istirahat, dan kematian para pemimpin adalah fitnah.
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits ke 3
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللّٰهِ لَا يَمُوْتُوْنَ، وَإِنَّمَا يَنْتَقِلُوْنَ مِنْ دَارٍ إِلَى دَارٍ أُخْرَى.
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Sesungguhnya para wali Allah itu tidaklah mati. Sesungguhnya mereka hanya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.”
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits ke 4
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَ الْمَوْتُ رَاحَةُ الْمُؤْمِنِ.
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Sebaik-baik kematian adalah istirahatnya orang mukmin.”
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits ke 5
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَوْتُ الْعُلَمَاءِ ظُلْمَةٌ فِي الدِّينِ.
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Kematian para ulama adalah kegelapan dalam agama.”
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits ke 6
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ.
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Apabila telah meninggal anak adam, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kepadanya.”
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits ke 7
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أُذْكُرُوا هَادِمَ اللَّذَّاتِ". قَالُوا: "يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ، وَمَا هَادِمُ اللَّذَّاتِ؟" قَالَ: "الْمَوْتُ، الْمَوْتُ، الْمَوْتُ" ثَلَاثًا.
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Ingatlah oleh kalian pada pemutus segala kenikmatan.” Para sahabat berkata: “Wahai Rasulullāh, apakah itu pemutus segala kenikmatan?” Beliau bersabda: “Kematian, kematian, kematian.” Rasul mengulang sebanyak tiga kali
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits ke 8
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ، وَعُدَّ نَفْسَكَ مِنْ أَهْلِ القُبُوْرِ.
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Jadilah kamu di dunia seakan-akan kamu adalah orang asing atau seorang yang sedang melewati jalan, dan anggaplah dirimu sebagai penghuni kubur.”
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits Ke 9
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا مَاتَ العَالِمُ بَكَتْ عَلَيْهِ أَهْلُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ سَبْعِيْنَ يَوْمًا.
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Apabila telah mati seorang yang berilmu, maka pasti akan menangisinya para penghuni langit dan bumi selama tujuh puluh hari.”
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits Ke 10
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ لَمْ يَحْزَنْ لِمَوْتِ العَالِمِ فَهُوَ مُنَافِقٌ، مُنَافِقٌ، مُنَافِقٌ. قَالَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ.
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Barang siapa yang tidak bersedih atas wafatnya seorang ‘alim, maka dia adalah seorang munafik, munafik, munafik.” Beliau mengatakannya sebanyak tiga kali.
Lubabul Hadits Bab 37 Hadits Ke 11
وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا مَاتَ المَيِّتُ تَقُوْلُ المَلَائِكَةُ: مَا قَدَّمَ؟، وَيَقُوْلُ النَّاسُ: مَا خَلَّفَ؟
Dan telah bersabda Nabi ﷺ: “Apabila telah meninggal seorang mayit, para malaikat berkata: ‘Apa yang telah dia persiapkan?’, sedangkan manusia berkata: ‘Apa yang telah dia tinggalkan?’”