Nadzom Tuhfatul Athfal dan Terjemahnya

29 Oct, 2024
Nama kitab : Tuhfatul Athfal
Mata Pelajaran : Tajwid
Musonif : Syeikh Sulaiman Bin Hasan Bin Muhammad Al-Jamzuri
Penerjemah : Ahsan Dasuki
Tuhfatul AthfalImage by © LILMUSLIMIIN

Tuhfatul Athfal : Muqoddimah

دَوْمًا سُلَيْمَانُ هُوَ الْجَمْزُوْرِي * يَقُوْلُ رَاجِي رَحْمَةِ الْغَفُوْرِ
Berkata orang yang mengharapkan rahmat dari Allah maha pengampun * Selama-lamanya yakni Sulaiman, dia adalah orang jamzuri
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Menunjukkan sikap rendah hati pengarang, yang mengharapkan rahmat Allah Yang Maha Pengampun.

2.

Syekh Sulaiman al-Jamzuri memperkenalkan dirinya sebagai penyusun karya ini.

مُحَمَّدٍ وَآلهِ وَمَنْ تَلَا * اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ مُصَلِّيًا عَلَى
Segala puji adalah milik Allah, seraya bersholawat atas * Nabi Muhammad, keluarganya dan orang yang mengikutinya
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Beliau memulai tulisannya dengan memuji Allah dan bershalawat, Ini merupakan kesunnahan menulis dalam Islam

2.

Beliau bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, dan orang-orang yang mengikuti ajarannya

فِى النُّوْنِ وَالتَّنْوِيْنِ وَالْمُدُوْدِ * وَبَعْدُ هٰذَا النَّظْمُ لِلْمُرِيْدِ
Sesudah membaca hamdalah dan sholawat, Nadzom ini untuk orang yang bertujuan * Mengetahui tentang hukum nun mati dan tanwin dan hukum-hukum mad
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Beliau Menyebutkan tujuan utama nadzom ini, yaitu untuk orang yang bertujuan ingin mengetahui hukum nun mati, tanwin dan hukum-hukum mad.

عَنْ شَيْخِنَا الْمِيْهِيِّ ذِي الْكَمَالِ * سَمَّيْتُهُ بِتُحْفَةِ الْأَطْفَالِ
Dan aku memberi nama kitab ini dengan nama Tuhfatul Athfal * Dari guru kami orang mihyi yang mempunyai sifat kesempurnaan
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Beliau memberikan nama nadzom ini dengan nama "Tuhfatul Athfal," yang berarti hadiah bagi anak-anak.

2.

Beliau menyebutkan gurunya yang menjadi sumber inspirasi dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan.

وَالْأَجْرَ وَالْقَبُوْلَ وَالثَّوَابَا * أَرْجُوْ بِهِ أَنْ يَنْفَعَ الطُّلَّابَا
Aku berharap dengan perantara kitab ini semoga bermanfaat untuk para pelajar * Serta mendapat pahala, penerimaan dan ganjaran
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Harapan beliau adalah agar kitab ini dapat memberikan manfaat bagi para pelajar.

2.

Dan beliau berharap agar usahanya dalam menyusun nadzom ini diterima oleh Allah dengan pahala dan ganjaran kebaikan.

Tuhfatul Athfal: Hukum Nun Mati Dan Tanwin

أَرْبَعُ أَحْكَامٍ فَخُذْ تَبْيِيْنِي * لِلنُّوْنِ إِنْ تَسْكُنْ وَلِلتَّنْوِيْنِ
Untuk huruf nun jika sukun dan untuk tanwin * Itu ada empat hukum. Maka perhatikanlah penjelasanku
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Hukum Nun Mati dan Tanwin Itu ada empat

لِلْحَلْقِ سِتٌّ رُتِّبَتْ فَلْتَعْرِفِ * فَالْأَوَّلُ الْإِظْهَارُ قَبْلَ أَحْرُفِ
Maka yang pertama adalah hukum idzhar (Membaca jelas nun mati dan tanwin) Sebelum huruf huruf * Halaq (Yang keluar dari tenggorokan) itu ada enam yang tersusun. Maka ketahuilah
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Hukum nun mati dan tanwin yang pertama adalah idzhar yaitu membaca dengan jelas huruf nun mati (نْ) atau tanwin (ــًـــٍـــٌـ) yang bertemu dengan salah satu dari keenam huruf halaq yaitu huruf yang keluar dari tenggorokan

مُهْمَلَتَانِ ثُمَّ غَيْنٌ خَاءٌ * هَمْزٌ فَهَاءٌ ثُمَّ عَيْنٌ حَاءٌ
Hamzah (أ) kemudian Ha (هـ) kemudian ain (ع) dan keempat ha (ح) * Yang tidak diberi titik keduaya kemudian gin (غ) dan kho (خ)
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal

Huruf halaq / Idzhar ada enam yaitu:

1.

أ

2.

ه

3.

ع

4.

ح

5.

غ

6.

خ

Contoh Huruf Idzhar:

1.

مَنْ أَطَاعَ

2.

مِنْهُمْ

3.

مَنْ عَمِلَ

4.

مِنْ حَسَنَةٍ

5.

مِنْ غِلٍّ

6.

مِنْ خَيْرٍ

Siap Mempraktikkan Ilmu Tajwid Anda?

Kami telah menyiapkan latihan soal tajwid untuk menguji pemahaman Anda tentang hukum idhar! Klik tautan di bawah ini dan uji kemampuan Anda sekarang:

  1. Latihan Soal Tajwid Hukum Nun Mati Dan Tanwin | Idhar

Latihan ini dirancang untuk membantu Anda memahami lebih dalam dan mengaplikasikan ilmu yang telah Anda pelajari. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperkuat hafalan dan praktik Anda!

فِى يَرْمَلُوْنَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ * وَالثَّانِ إِذْغَامٌ بِسِتَّةٍ أَتَتْ
Dan yang kedua adalah hukum Idghom (memasukkan Nun mati dan tanwin) dengan enam huruf yang datang * Dalam kata Ya (ي) R (ر) Ma (م) Lu (ل) (و) Na (ن) menurut para ulama qira'ah benar-benar telah ditetapkan enam huruf tersebut
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Hukum Nun Mati dan Tanwin yang kedua adalah Idgham, yaitu memasukkan bunyi Nun Mati atau Tanwin ke dalam huruf Idgham ketika bertemu salah satu dari enam huruf Idgham.

2.

Huruf idghom ada enam yaitu ي، ر، م، ل، و، ن.

فِيهِ بِغُنَّةٍ بِيَنْمُو عُلِمَا * لَكِنَّهَا قِسْمَانِ قِسْمٌ يُدْغَمَا
Akan tetapi enam huruf tersebut terbagi dua bagian, sebagian di idghomkan nun mati dan tanwin * Padanya menggunakan gunnah (Dengung) dengan kata Ya (ي) N (ن) M (م) u (و) yang telah diketahui
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Huruf idghom yang enam tersebut terbagi menjadi dua bagian: Yang pertama adalah idghom bigunnah

2.

Huruf Idghom bigunnah ada empat yaitu: ي، ن، م، و.

3.

Cara membaca Idgham Bi Ghunnah adalah dengan memasukkan bunyi Nun Mati atau Tanwin ke dalam huruf Idgham ketika bertemu salah satu dari empat huruf Idgham bigunnah sambil mengeluarkan suara ghunnah (dengung)

تُدْغَمْ كَدُنْيَا ثُمَّ صِنْوَانٍ تَلَا * إِلَّا إِذَا كَانَ بِكِلْمَةٍ فَلَا
Kecuali jika ada nun mati dan huruf idghom pada satu kalimat maka tidak * Diidghomkan seperti lafadz الدُّنْيَا kemudian seperti lafadz صنوان yang mengikuti
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Apabila Nun Mati bertemu dengan huruf Idgham dalam satu kalimat (kata), maka hukum Idgham tidak berlaku, sehingga Nun Mati tetap dibaca jelas. Contoh kasus ini terdapat pada lafadz الدُّنْيَا dan صِنْوَان, di mana Nun Mati dibaca tanpa Idgham karena posisinya berada dalam satu kalimat (kata).

فِى اللَّامِ وَالرَّا ثُمَّ كَرِّرَنَّهْ * وَالثَّانِ إِذْغَامٌ بِغيْرِ غُنَّهْ
Yang kedua adalah hukum idgom (memasukkan nun mati / tanwin) tanpa menggunakan gunnah * Pada huruf lam (ل) dan ro (ر) kemudian getarkanlah
Penjelasan Nadzom Tuhfatul Athfal
1.

Yang kedua adalah idghom bila ghunnah yaitu memasukkan bunyi Nun Mati atau Tanwin ke dalam huruf Idgham ketika bertemu salah satu dari dua huruf Idgham bila ghunnah tanpa menggunakan gunnah (Dengung)

2.

Huruf idghom bila ghunnah ada dua yaitu: ل، ر.

مِيْمًا بِغُنَّةٍ مَعَ الْإِخْفَاءِ * وَالثَّالِثُ الْإِقْلاَبُ عِنْدَ الْبَاءِ
Yang ketiga adalah hukum iqlab (Menukar nun mati / tanwin) ketika bertemu huruf ba (ب) * Menjadi huruf mim (م) dengan menggunakan gunnah serta samar
مِنَ الْحُرُوْفِ وَاجِبٌ لِلْفَاضِلِ * وَالرَّابِعُ الْإِخْفَاءُ عِنْدَ الْفَاضِلِ
Dan yang keempat adalah hukum ikhfa (Menyamarkan nun mati / tanwin ) ketika bertemu dengan sisa * Dari huruf-huruf hijaiyah, itu wajib menurut pendapat yang unggul
فِى كِلْمٍ هٰذَا الْبَيْتِ قَدْ ضَمَّنْتُهَا * فِى خَمْسَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ رَمْزُهَا
Pada lima belas huruf. Gambaran dari lima belas huruf tersebut * Ada pada kalimat-kalimat bait ini yang telah di sisipkan padanya
دُمْ طَيِّبًا زِدْ فِى تُقًى ضَعْ ظَالِمَا * صِفْ ذَا ثَنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سَمَا
Shif (ص) Dza (ذ) Tsana (ث) Kam (ك) Jada (ج) Syakhshun (ش) Qod (ق) sama (س) * Dum (د) Thoyyiban (ط) Zid (ز) Fi (ف) Tuqo (ت) Dho (ض) dzholima (ظ)

Tuhfatul Athfal: Hukum Nun Dan Mim Yang Ditasydid

وَسَمِّ كُلًّا حَرْفَ غُنَّةٍ بَدَا * وَغُنَّ مِيْمًا ثُمَّ نُوْنًا شُدِّدَا
Dan dengungkanlah huruf mim kemudian huruf nun yang ditasydid keduanya * Dan berilah nama keduanya huruf gunnah yang telah jelas keduanya

Tuhfatul Athfal: Hukum Mim Mati

لَا أَلِفٌ لَيِّنَةٌ لِّذِي الْحِجَا * وَالْمِيْمُ إِنْ تَسْكُنْ تَجِي قَبْلَ الْهِجَا
Dan huruf mim jika sukun yang datang sebelum huruf hijaiyah * Bukan sebelum huruf alif layinah (alif sukun) bagi orang yang mempunyai akal
إخْفَاءٌ إِذْغَامٌ وَإِظْهَارٌ فَقَطْ * أَحْكَامُهَا ثَلَاثَةٌ لِمَنْ ضَبَطْ
Hukum mim mati tersebut ada tiga bagi orang yang teliti * Ikhfa, Idghom dan Idhar saja
وَسَمِّهِ الشَّفْوِيَّ لِلْقُرَّاءِ * فَالْأَوَّلُ الْإِخْفَاءُ عِنْدَ الْبَاءِ
Maka yang pertama adalah hukum Ikhfa (Menyamarkan mim mati) ketika bertemu huruf ba (ب) * Dan berilah nama hukum tersebut Ikhfa Syafawi menurut ulama ahli qiro'ah
وَسَمِّ إدْغَامًا صَغِيْرًا يَا فَتَى * وَالثَّانِ إِذْغَامٌ بِمِثْلِهَا أَتَى
Dan yang kedua adalah hukum Idghom (Memasukkan mim mati) dengan huruf sejenis yang datang * Dan berilah nama hukum tersebut Idghom Shogir wahai pemuda
مِنْ أَحْرُفٍ وَسَمِّهَا شَفْوِيَّةْ * وَالثَّالِثُ الْإِظْهَارُ فِى الْبَقِيَّةْ
Yang ketiga adalah hukum Idhar (Membaca jelas huruf mim mati) Pada sisa * Dari huruf-huruf hijaiyah dan berilah nama hukum tersebut Idhar Syafawi
لِقُرْبِهَا وَلِاتِّحَادِ فَاعْرِفِ * وَاحْذَرْ لَدَى وَاوٍ وَفَا أَنْ تَخْتَفِي
Dan berhati hatilah kamu ketika bertemu wawu dan fa agar kamu tidak menyamarkan * Karena berdekatannya mim mati dan fa (ف) dari makhrojnya dan karena samanya mim mati dan wau (و) dari makhrojnya maka ketahuilah

Tuhfatul Athfal: Hukum Alif Lam Dan Lam Fi’il

أُولَاهُمَا إِظْهَارُهَا فَلْتَعْرِفِ * لِلَامِ أَلْ حَالَانِ قَبْلَ الْأَحْرُفِ
Untuk lam alif itu ada dua keadaan sebelum huruf-huruf hijaiyah * Yang pertama dari dua keadaan tersebut adalah mengidharkannya (Membaca huruf lam dengan jelas) maka ketahuilah
مِنِ ابْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَهُ * قَبْلَ ارْبَعٍ مَعَ عَشْرَةٍ خُذْ عِلْمَهُ
Sebelum empat belas huruf maka ambillah ilmunya * Dari kalimat: iB (ب) Gi (غ) Ha (ح) Ja (ج) Ka (ك) Wa (و) Kho (خ) F (ف) A' (ع) Qi (ق) Ma (م) H (ه)
وَعَشْرَةٍ أَيْضًا وَرَمْزَهَا فَعِ * ثَانِيْهِمَا إِدْغَامُهَا فِى أَرْبَعِ
Yang kedua dari dua keadaan tersebut adalah mengidghomkannya (Memasukan huruf lam) pada empat * belas huruf juga dan telah di sisipan empat belas huruf tersebut maka jagalah
دَعْ سُوْءَ ظَنٍّ زُرْ شَرِيْفًا لِلْكَرَمْ * طِبْ ثُمَّ صِلْ رَحْمًا تَفُزْ ضِفْ ذَا نِعَمْ
Thib (ط) Tsumma (ث) Shil (ص) Rahman (ر) Tafuz (ت) Dhif (ض) Dza (ذ) Ni'am (ن) * Da' (د) Sua (س) Dzhonnin (ظ) Zur (ز) Syarifan (ش) Lilkaram (ل)
وَاللَّامُ الْأُخْرَى سَمِّهَا شَمْسِيَّةْ * وَاللَّامُ الْأُولَى سَمِّهَا قَمَرِيَّةْ
Dan hukum lam yang pertama berilah dia nama Lam Qomariyah * Dan hukum lam kedua berilah dia nama Lam Syamsiyah
فِى نَحْوِ قُلْ نَعَمْ وَقُلْنَا وَالْتَقَى * وَأَظْهِرَنَّ لَامَ فِعْلِ مُطْلَقَا
Dan idharkanlah dengan sebenar-benarnya huruf lam fiil secara mutlak * Dalam contoh lafadz قُلْ نَعَمْ dan lafadz قُلْنَا dan lafadz اِلْتَقَى

Tuhfatul Athfal: Hukum Idghom Mitslain, Mutaqorribain Dan Mutajannisain

حَرْفَانِ فَالْمِثْلَانِ فِيْهِمَا أَحَقْ * إِنْ فِى الصِّفَاتِ وَالْمَخَارِجِ اتَّفَقْ
Jika pada sifat dan makhroj itu sama * Kedua hurufnya maka nama idghom mitslain pada keduanya itu lebih berhak
وَفِى الصِّفَاتِ اخْتَلَفَا يُلَقَّبَا * وَإِنْ يَكُوْنَا مَخْرَجًا تَقَارَبَا
Dan jika kedua huruf ada pada makhrojnya saling berdekatan keduanya * Dan dalam sifat berbeda keduanya maka dinamakan keduanya
فِى مَخْرَجٍ دُوْنَ الصِّفَاتِ حُقِّقَا * مُتْقَارِبَيْنِ أَوْ يَكُوْنَا اتَّفَقَا
Idghom Muttaqorribain. Atau kedua huruf tersebut ada kesamaan keduanya * Dalam makhrojnya tidak sama dalam sifatnya maka keduanya dinyatakan
أَوَّلُ كُلٍّ فَالصَّغِيْرَ سَمِّيَنْ * بِالْمُتَجَانِسَيْنِ ثُمَّ إِنْ سَكَنْ
Dengan Idghom Mutajannisain. Kemudian jika sukun * Huruf yang pertama dari setiap idghom maka Idghom Shogir namailah olehmu
كُلٌّ كَبيْرٌ وافْهَمَنْهُ بالْمُثُلْ * أَوْ حُرِّكَ الْحَرْفَانِ فِى كُلٍّ فَقُلْ
Atau diberi harkat kedua hurufnya pada masing-masing idghom maka sebutlah * Semuanya Idghom Kabir dan fahamilah olehmu dengan contoh.

Tuhfatul Athfal: Pembagian Mad

وَسَمِّ أَوَّلًا طَبِيْعِيًّا وَهُو * وَالْمَدُّ أَصْلِيٌّ وَ فَرْعِيٌّ لَهُ
Dan mad itu ada mad yang asli dan ada Mad yang cabang dari mad asli * Dan berilah nama mad yang pertama Mad Thobi'i yaitu:
وَلَا بِدُوْنِهِ الْحُرُوْفُ تُجْتَلَبْ * مَا لَا تَوَقُّفٌ لَهُ عَلَى سَبَبْ
Yang tidak bergantung baginya pada sebab * Dan tidak pula ketiadaan huruf yang diambil
جَا بَعْدَ مَدٍّ فَالطَّبِيْعِيَّ يَكُونْ * بلْ أَيُّ حَرْفٍ غَيْرِ هَمْزٍ أَوْ سُكُونْ
Akan tetapi hurup apa saja selain hamzah atau sukun * Datang setelah huruf mad maka menjadi mad tobi'i
سَبَبْ كَهَمْزٍ أَوْ سُكُوْنٍ مُسْجَلًا * وَالْآخَرُ الْفَرْعِيُّ مَوْقُوْفٌ عَلَى
Dan yang lainnya adalah Mad Far'i yang tergantung pada * Sebab seperti huruf hamzah atau sukun secara mutlak
مِنْ لَفْظِ وَايٍ وَهْيَ فِى نُوْحِيْهَا * حُرُوْفُهُ ثَلَاثَةٌ فَعِيْهَا
Huruf-huruf mad itu ada tiga maka jagalah ketiga huruf tersebut * Dari ucapan W (و) A (ا) Yin (ي) yaitu dalam contoh lafadz نُوْحِيْهَا
شَرْطٌ وَفَتْحٌ قَبْلَ أَلْفٍ مُلْتَزَمْ * وَالْكَسْرُ قَبْلَ الْيَا وَقَبْلَ الْوَاوِ ضَمْ
Dan harkat kasroh sebelum huruf ya (ي) dan harkat dhommah sebelum huruf wawu (و) * Adalah syarat dan harkat fathah sebelum huruf alif (ا) itu dipastikan
إِنِ انْفِتَاحٌ قَبْلَ كُلٍّ أَمْكَنَا * وَاللِّيْنُ مِنْهَا الْيَا وَوَاوٌ سَكَنَا
Dan hukum mad lin dari ketiga huruf tersebut adalah ya (ي) dan wau (و) yang sukun keduanya * Jika menerima fathah sebelum masing masing huruf yang mungkin

Tuhfatul Athfal: Hukum-Hukum Mad

وَهْيَ الْوُجُوْبُ وَالْجَوَازُ وَاللُّزُومْ * لِلْمَدِّ أَحْكَامٌ ثَلاَثَةٌ تَدُومْ
Bagi mad ada tiga hukum yang tetap berlaku * Yaitu Mad Wajib, Mad Jaiz dan Mad Lazim
فِى كِلْمَةٍ وَذَا بِمُتَّصِلْ يُعَدْ * فَوَاجِبٌ إِنْ جَاءَ هَمْزٌ بَعْدَ مَدْ
Maka Mad Wajib adalah jika datang huruf hamzah sesudah huruf mad * Dalam satu kalimat dan hamzah ini terhitung menyambung
كُلٌّ بِكِلْمَةٍ وَهٰذَا الْمُنْفَصِلْ * وَجَائِزٌ مَدٌّ وَقَصْرٌ إِنْ فُصِلْ
Dan boleh memanjangkan dan meringkas menjadi dua harkat jika terpisah * Masing-masing huruf mad dan hamzah dari satu kalimat dan mad ini adalah Mad Jaiz Munfasil
وَقْفًا كَتَعْلَمُوْنَ نَسْتَعِيْنُ * وَمِثْلُ ذَا إِنْ عَرَضَ السُّكُوْنُ
Dan seperti Mad Jaiz Munfasil adalah jika baru datang sukun * Pada saat wakof seperti lafadz تَعْلَمُوْنَ dan seperti lafadz نَسْتَعِيْنُ
بَدَلْ كَأٰمَنُوْا وَإِيْمَانًا خُذَا * أَوْ قُدِّمَ الْهَمْزُ عَلَى الْمَدِّ وَذَا
Atau jika didahulukan hamzah sebelum mad Maka ini * Adalah Mad Badal Seperti lafadz اٰمَنُوْا dan lafadz إِيْمَانًا maka ambillah pelajaran
وَصْلًا وَوَقْفًا بَعْدَ مَدٍّ طُوِّلَا * وَلَازِمٌ إِذَا السُّكُوْنُ أُصِّلَا
Dan Mad Lazim ketika sukun disertakan * Pada saat washol dan pada saat waqof sesudah huruf mad maka harus dipanjangkan

Tuhfatul Athfal: Pembagian Mad Lazim

وَتِلْكَ كِلْمِيٌّ وَحَرْفِيٌّ مَعَهْ * أَقْسَامُ لَازِمٍ لَدَيْهِمْ أَرْبَعَةْ
Pembagian mad lazim menurut ulama ahli qiro'ah itu ada empat * Dan keempat itu adalah Mad Lazim Kilmi, Mad Lazim Harfi bersamanya
فَهٰذِهِ أَرْبَعَةٌ تُفَصَّلُ * كِلَاهُمَا مُخَفَّفٌ مُثَقَّلُ
Masing-masing dari keduanya itu ada mukoffaf dan mutsaqqol * Maka inilah bagian keempat yang terperinci
مَعْ حَرْفِ مَدٍّ فَهْوَ كِلْمِيٌّ وَقَعْ * فَإِنْ بِكِلْمَةٍ سُكُوْنٌ اجْتَمَعْ
Maka jika dalam satu kalimat terdapat sukun berkumpul * Dengan huruf mad maka mad tersebut menjadi mad lazim kilmi
وَالْمَدُّ وَسْطُهُ فَحَرْفِيٌّ بَدَا * أَوْ فِى ثُلَاثِيِّ الْحُرُوْفِ وُجِدَا
Atau pada huruf yang terdiri dari tiga huruf yang bertemu huruf mad dan sukun * Dan huruf mad ada di tengah huruf tersebut maka jelas mad tersebut adalah mad lazim harfi
مُخَفَّفٌ كُلٌّ إِذَا لَمْ يُدْغَمَا * كِلَاهُمَا مُثَقَّلٌ إِنْ أُدْغِمَا
Masing-masing dari Mad Lazim Kilmi dan Mad Lazim Harfi adalah Mutsaqol jika di idghomkan keduanya * Masing-masing dari Mad Lazim Kilmi dan Mad Lazim Harfi adalah Mukhoffaf jika tidak di idghomkan keduanya
وُجُوْدُهُ وَفِى ثَمَانٍ انْحَصَرْ * وَاللَّازِمُ الْحَرْفِيُّ أَوَّلَ السُّوَرْ
Dan Mad Lazim Harfi pada awal surat * Adanya mad tersebut dan diringkas dalam delapan huruf
وَعَيْنُ ذُو وَجْهَيْنِ وَالطُّوْلُ أَخَصْ * يَجْمَعُهَا حُرُوْفُ كَمْ عَسَلْ نَقَصْ
Berkumpul huruf Mad Lazim Harfi huruf-huruf yang ada pada lafadz Ka (ك) m (م) A (ع) sa (س) l (ل) Na (ن) qo (ق) sh (ص) * Dan huruf Ain (ع) itu memiliki dua wajah dan dipanjangkan itu lebih khusus
فَمَدُّهُ مَدًَا طَبِيْعِيَّا أُلِفْ * وَمَا سِوَى الْحَرْفِ الثُّلَاثِي لَا أَلِفْ
Dan apa yang selain huruf mad yang tiga selain alif * Maka madnya adalah Mad Thobi'i telah diketahui
فِى لَفْظِ حَيٍّ طَاهِرٍ قَدِ انْحَصَرْ * وَذَاكَ أَيْضًا فِى فَوَاتِحِ السُّوَرْ
Dan Mad Lazim Harfi juga ada pada pembukaan awal surat * Dalam lafadz Ha (ح) yyin (ي) Tho (ط) hi (ه) rin (ر) telah diringkas
صِلْهُ سُحَيْرًا مَنْ قَطَعْكَ ذَا اشْتَهَرْ * وَيَجْمَعُ الْفَوَاتِحَ الْأَرْبَعْ عَشَرْ
Dan berkumpul empat belas huruf pembukaan awal surat * Dalam kalimat Shi (ص) L (ل) Hu (ه) Su (س) Ha (ح) I (ي) R (ر) An (ا) Ma (م) N (ن) Qo (ق) Tho (ط) A (ع) Ka (ك) ini telah masyhur

Tuhfatul Athfal: Penutup

عَلَى تَمَامِهِ بِلَا تَنَاهِي * وَتَمَّ ذَا النَّظْمُ بِحَمْدِ اللّٰهِ
Dan telah selesai nadzoman ini dengan memuji kepada Allah * Atas penyelesaian nadzoman ini dengan pujian yang tidak ada ujungnya
تَارِيْخُهَا بُشْرَى لِمَنْ يُتْقِنُهَا * أَبْيَاتُهُ نَدٌّ بَدَا لِذِ النُّهَى
Bait-bait nadzoman ini tampak serasi bagi orang yang berakal * Tanggal pembuatan nadzom ini merupakan kebahagiaan bagi orang yang menguasainya
عَلَى خِتَامِ الْأَنْبِيَاءِ أَحْمَدَا * ثُمَّ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ أَبَدَا
Kemudian rahmat Allah dan keselamatan semoga selamanya * Kepada penutup para Nabi yaitu Nabi Muhammad ﷺ
وَكُلِّ قَارِئٍ وَكُلِّ سَامِعٍ * وَالْآلِ وَالصَّحْبِ وَكُلِّ تَابِعٍ
Dan kepada keluarga Nabi, kepada sahabat Nabi, kepada semua tabi'in * Kepada semua pembaca Al-Qur'an dan kepada semua pendengar Al-Quran