Tanqihul Qoul Bab Ke 3 | Keutamaan Bismillahirrahmanirrahim

06 Oct, 2025
Nama kitab:Tanqihul Qoul
Judul kitab Arab: تنقيح القول الحثيث
Judul terjemah: Terjemah Kitab Tanqihul Qoul
Mata Pelajaran:Hadits, Keutamaan Amal
Musonif:Syekh Nawawi al-Bantani
Nama Arab:الشيخ محمد بن عمر النووي البنتني
Lahir:813 Masehi; 1230 H, Tanara, Banten, Indonesia
Wafat:1897 M; 1316 H, Pemakaman Ma'la Makkah Al-Mukarramah, w. 672 H / 22 Februari 1274 M
Penerjemah:Ahsan Dasuki

Tanqihul Qoul Bab ke 3 Keutamaan Bismillāhirrahmānirrahīm

Tanqihul QoulImage by © LILMUSLIMIIN

اَلْبَابُ الثَّالِثُ: فِي فَضِيْلَةِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bab Yang Ketiga Tentang Keutamaan Bismillāhirrahmāirrahīm

Peristiwa Turunnya Bismillāhirrahmānirrahīm

عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللّٰهِ قَالَ: لَمَّا نُزِلَ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ هَرَبَ الْغَيْمُ إِلَى الْمَشْرِقِ، وَسَكَنَتِ الرِّيَاحُ، وَهَاجَ الْبَحْرُ، وَأَصْغَتِ الْبَهَائِمُ بِآذَانِهَا، وَرُجِمَتِ الشَّيَاطِيْنُ مِنَ السَّمَاءِ،

Diriwayatkan dari Imam Atha dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Ketika diturunkan “Bismillāhirrahmānirrahīm”, maka awan lari ke arah timur, dan angin menjadi tenang, dan laut bergelombang, dan binatang-binatang mendengarkan dengan telinga-telinga mereka, dan para setan dilempari dari langit,

وَحَلَفَ اللّٰهُ عَزَّ وَجَلَّ بِعِزَّتِهِ لَا يُسَمَّى اسْمُهُ عَلَى سَقَمٍ إِلَّا شَفَاهُ، وَلَا يُسَمَّى اسْمُهُ عَلَى شَيْءٍ إِلَّا بَارَكَ فِيْهِ،

dan Allāh ‘Azza wa Jalla bersumpah dengan kemuliaan-Nya, tidaklah nama-Nya disebut atas suatu penyakit kecuali Dia akan menyembuhkannya, dan tidaklah nama-Nya disebut atas sesuatu kecuali Dia akan memberkahinya,

وَمَنْ قَرَأَ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ دَخَلَ الْجَنَّةَ، ذَكَرَهُ سَيِّدِي الشَّيْخُ عَبْدُ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِيُّ.

Dan barangsiapa membaca “Bismillāhirrahmānirrahīm”, maka ia pasti akan masuk surga. Telah menuturkannya tuanku Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Hadits 1: Basmalah Melelehkan Setan

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ إِلَّا ذَابَ الشَّيْطَانُ كَمَا يَذُوبُ الرَّصَاصُ) بِفَتْحِ الرَّاءِ. (عَلَى النَّارِ) قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ شَيْطَانُ الْمُؤْمِنِ مَهْزُولٌ.

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Tidak ada seorang hamba pun yang mengucapkan 'Bismillāhirrahmānirrahīm' kecuali setan akan meleleh sebagaimana timah meleleh) Lafadz الرصاص dengan fathah pada huruf Ra’. (di atas api)." Telah berkata Ibnu Mas’ud: “Setan orang mukmin itu kurus.”

وَقَالَ قَيْسُ بْنُ الْحَجَّاجِ قَالَ لِي شَيْطَانِي دَخَلْتُ فِيكَ وَأَنَا مِثْلُ الْجَزُورِ، وَأَنَا الْآنَ مِثْلُ الْعُصْفُورِ قُلْتُ: وَلِمَ ذَلِكَ؟ قَالَ: تُذِيبُنِي بِذِكْرِ اللّٰهِ تَعَالَى.

Dan telah berkata Qais bin Al-Hajjaj: “Setanku berkata kepadaku: ‘Aku masuk ke dalam dirimu dan aku itu seperti unta yang gemuk, dan aku sekarang seperti burung pipit.’ Aku bertanya: ‘Mengapa demikian?’ Ia menjawab: ‘Engkau melelehkanku dengan dzikir kepada Allāh Ta’ala.’”

Hadits 2: Dicatat 400 Kebaikan bagi Pembacanya

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ إِلَّا أَمَرَ اللّٰهُ تَعَالَى الْكِرَامَ) أَيْ عَلَى اللّٰهِ تَعَالَى (الْكَاتِبِينَ) أَيْ أَعْمَالَ النَّاسِ (أَنْ يَكْتُبُوا فِي دِيوَانِهِ) أَيْ صَحَائِفِهِ (أَرْبَعْمِائَةِ حَسَنَةٍ).

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Tidak ada seorang hamba pun yang mengucapkan 'Bismillāhirrahmānirrahīm' kecuali Allāh Ta'ala memerintahkan malaikat yang mulia) yakni mulia di sisi Allāh Ta’ala (yang mencatat) yakni pencatat amal-amal manusia (untuk menulis di dalam catatannya) yakni lembaran-lembaran amalnya (sebanyak empat ratus kebaikan)."

Hadits 3: Menghapus Dosa-Dosa Kecil

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَرَّةً لَمْ يَبْقَ مِنْ ذُنُوبِهِ) أَيِ الصَّغَائِرِ (ذَرَّةٌ)

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Barangsiapa mengucapkan 'Bismillāhirrahmānirrahīm' sekali, tidak akan tersisa dari dosa-dosanya)yakni dosa-dosa kecil (walau seberat dzarrah)."

وَذُكِرَ أَنَّ بِشْرًا الْحَافِيَ رَأَى رُقْعَةً فِيهَا بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَكَانَ مَعَهُ ثَلَاثَةُ دَرَاهِمَ فَأَخَذَ بِهَا طِيبًا وَطَيَّبَهَا، فَنُودِيَ فِي سِرِّهِ كَمَا طَيَّبْتَ اسْمَنَا لَنُطَيِّبَنَّ اسْمَكَ

Dan ceritakan bahwa Bisyr al-Hafi melihat secarik kertas yang di dalamnya (tertulis) ‘Bismillāhirrahmānirrahīm’, dan terbukti bersamanya ada tiga dirham. Lalu ia mengambil (membeli) wewangian dengan (uang) itu dan mewangikannya (kertas tersebut). Maka diserukan dalam hatinya: “Sebagaimana engkau telah mewangikan nama Kami, sungguh Kami akan mewangikan namamu.”

Hadits 4: Menulis Basmalah dapat Menghapus Dosa

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَتَبَ بِسْمِ اللّٰهِ فَجَوَّدَ تَعْظِيمًا لِلّٰهِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ).

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Barangsiapa menulis 'Bismillāh' lalu ia membaguskannya karena mengagungkan Allāh, niscaya diampuni baginya apa yang telah lalu dari dosa-dosanya dan apa yang akan datang").

وَفِي رِوَايَةٍ لِلْخَطِيبِ الْبَغْدَادِيِّ وَابْنِ عَسَاكِرَ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ إِذَا كَتَبْتَ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ فَبَيِّنِ السِّينَ فِيهِ، أَيْ إِذَا أَرَدْتَ كِتَابَةَ ذَلِكَ فَأَظْهِرِ السِّينَ وَوَضِّحْ سُنَنَهَا إِجْلَالًا لِاسْمِ اللّٰهِ تَعَالَى

Dan dalam satu riwayat milik Imam al-Khatib al-Baghdadi dan Imam Ibnu ‘Asakir dari Zaid bin Tsabit: “Apabila engkau menulis ‘Bismillāhirrahmānirrahīm’ maka jelaskanlah huruf Sin di dalamnya,” yakni apabila engkau hendak menulisnya, maka perjelaslah huruf Sin dan perjelaslah geriginya sebagai bentuk pengagungan terhadap nama Allāh Ta’ala.

Hadits 5: Adab Menulis Basmalah

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا كَتَبَ أَحَدُكُمْ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ) أَيْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَكْتُبَهَا (فَلْيَمُدَّ الرَّحْمٰنَ) أَيْ حُرُوفَهُ بِأَنْ يَمُدَّ اللَّامَ وَالْمِيمَ وَيُجَوِّفَ النُّونَ وَيَتَأَنَّقَ، أَيْ يُحْسِنُ فِي ذَلِكَ رَوَاهُ الْخَطِيبُ وَالدَّيْلَمِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ.

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Apabila salah seorang dari kalian menulis 'Bismillāhirrahmānirrahīm') yakni apabila ia hendak menulisnya (maka hendaklah ia memanjangkan tulisan 'Ar-Rahmān') yakni huruf-hurufnya dengan memanjangkan huruf Lam dan Mim, membuat lubang (membuat lengkungan) pada huruf Nun dan memperindahnya, yakni membaguskannya dalam hal itu, telah meriwayatkan pada hadits ini Imam al-Khatib dan Imam ad-Dailami dari Anas bin Malik."

Hadits 6: Basmalah sebagai Perhiasan Al-Qur’an

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللّٰهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى زَيَّنَ السَّمَاءَ بِالْكَوَاكِبِ) وَهِيَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ (وَزَيَّنَ الْمَلَائِكَةَ بِجِبْرِيلَ) فَهُوَ نَقِيبُ الْمَلَائِكَةِ

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta'ālā menghiasi langit dengan bintang-bintang") yaitu matahari, bulan, dan bintang-bintang, ("dan Allah menghiasi para malaikat dengan Jibril") maka ia adalah pemimpin para malaikat,

(وَزَيَّنَ الْجَنَّةَ بِالْحُورِ وَالْقُصُورِ، وَزَيَّنَ الْأَنْبِيَاءَ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَزَيَّنَ الْأَيَّامَ بِيَوْمِ الْجُمُعَةِ، وَزَيَّنَ اللَّيَالِيَ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَزَيَّنَ الشُّهُورَ بِشَهْرِ رَمَضَانَ،

("dan Allah menghiasi surga dengan bidadari dan istana-istana, dan Allah menghiasi para nabi dengan Nabi Muhammad ﷺ, dan Allah menghiasi hari-hari dengan hari Jumat, dan Allah menghiasi malam-malam dengan Lailatul Qadar, dan Allah menghiasi bulan-bulan dengan bulan Ramadhan,

وَزَيَّنَ الْمَسَاجِدَ بِالْكَعْبَةِ، وَزَيَّنَ الْكُتُبَ بِالْقُرْآنِ، وَزَيَّنَ الْقُرْآنَ بِبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ) هَذِهِ عَشَرَةُ أَشْيَاءَ مُزَيَّنَةٌ بِعَشَرَةِ أَشْيَاءَ.

dan Allah menghiasi masjid-masjid dengan Ka'bah, dan Allah menghiasi kitab-kitab dengan Al-Qur'an, dan Allah menghiasi Al-Qur'an dengan 'Bismillāhirrahmānirrahīm'"). Ini adalah sepuluh perkara yang dihiasi dengan sepuluh perkara.

Hadits 7: Basmalah Menjadikan Seseorang Termasuk Orang Baik

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ كُتِبَ اسْمُهُ مِنَ الْأَبْرَارِ) أَيِ الصَّادِقِينَ (وَبرِىءَ مِنَ الْكُفْرِ وَالنِّفَاقِ) .

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Barangsiapa mengucapkan 'Bismillāhirrahmānirrahīm', pasti namanya akan ditulis termasuk golongan orang-orang yang baik) yakni orang-orang yang jujur (dan ia pasti akan terbebas dari kekufuran dan kemunafikan").

وَعَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ: مَنْ أَرَادَ أَنْ يُنْجِيَهُ اللّٰهُ مِنَ الزَّبَانِيَةِ التِّسْعَةَ عَشَرَ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، فَإِنَّهَا تِسْعَةَ عَشَرَ حَرْفًا لِيَجْعَلَ اللّٰهُ تَعَالَى كُلَّ حَرْفٍ مِنْهَا جُنَّةً مِنْ وَاحِدٍ مِنْهُمْ.

Dan dari Abu Wa’il dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallāhu ‘anhu, ia berkata: “Barangsiapa ingin Allāh selamatkan dari (siksaan) malaikat Zabaniyah yang berjumlah sembilan belas, maka hendaklah ia mengucapkan ‘Bismillāhirrahmānirrahīm’, karena sesungguhnya ia terdiri dari sembilan belas huruf, agar Allāh Ta’ala menjadikan setiap huruf darinya sebagai perisai dari setiap satu (malaikat) dari mereka.”

Hadits 8: Ampunan Dosa-Dosa Terdahulu

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ غَفَرَ اللّٰهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ) وَالْمُرَادُ الصَّغَائِرُ

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Barangsiapa mengucapkan 'Bismillāhirrahmānirrahīm', niscaya Allāh pasti akan mengampuni baginya apa yang telah lalu dari dosa-dosanya") dan yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil.

Hadits 9: Saat berdiri atau duduk di majelis disunnahkan membaca basmalah dan shalawat

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا قُمْتُمْ) أَيْ مِنَ الْمَجْلِسِ أَيَّ مَجْلِسٍ كَانَ (فَقُولُوا بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ النَّاسَ إِذَا اغْتَابُوكُمْ يَمْنَعُهُمُ الْمَلَكُ عَنْ ذٰلِكَ).

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Apabila kalian berdiri) yakni dari majelis, majelis apa pun itu (maka ucapkanlah 'Bismillāhirrahmānirrahīm wa shallallāhu 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā ālihi wa shahbihi wa sallam', karena sesungguhnya manusia apabila menggunjing kalian, malaikat akan mencegah mereka dari hal itu").

Hadits 10: Malaikat mencegah manusia dari menggunjing orang yang membaca basmalah

(وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا جَلَسْتُمْ مَجْلِسًا) أَيَّ مَجْلِسٍ كَانَ (فَقُولُوا بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ مَنْ فَعَلَ ذٰلِكَ وَكَّلَ اللّٰهُ بِهِ مَلَكًا يَمْنَعُهُمْ مِنَ الْغِيبَةِ حَتَّى لَا يَغْتَابُوكُمْ).

(Telah bersabda Nabi ﷺ: "Apabila kalian duduk di suatu majelis) majelis apa pun itu (maka ucapkanlah 'Bismillāhirrahmānirrahīm wa shallallāhu 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā ālihi wa shahbihi wa sallam', karena sesungguhnya barangsiapa melakukan hal itu, niscaya Allāh pasti akan menugaskan padanya seorang malaikat yang akan mencegah mereka dari menggunjing sehingga mereka tidak menggunjing kalian").

Nazham Tentang Waktu Disunnahkan Membaca Basmalah

وَقَدْ نَظَمَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ الْمَسَائِلَ الَّتِي تُسَنُّ التَّسْمِيَةُ فِيهَا فَقَالَ:

Dan sungguh sebagian ahli ilmu radhiyallāhu ‘anhu telah menyusun dalam bentuk nazham permasalahan-permasalahan yang disunnahkan membaca basmalah di dalamnya, lalu berkata:

لَنَا شُرِعَتْ فَاحْرِصْ عَلَيْهَا وَأَوْصِلِ * وَتَسْمِيَةُ الرَّحْمٰنِ جَلَّ جَلَالُهُ
Dan membaca nama Ar-Rahman, Maha Agung keagungan-Nya, * telah disyariatkan bagi kita, maka bersemangatlah atasnya dan sampaikanlah.
وَغَسْلٍ بِهَا حَالَ الطُّهُورِ لِغَاسِلِ * كَذِي الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ اللَّذَيْنِ تَجَمَّلَا
Seperti saat makan dan minum yang keduanya menjadi indah (dengannya) * dan saat membasuh dengannya ketika bersuci bagi orang yang membasuh.
عَلَى الْبَرِّ أَوْ فِي الْبَحْرِ ثُمَّ لِدَاخِلِ * وَعِنْدَ رُكُوبٍ جَازَ فِي الشَّرْعِ فِعْلُهُ
Dan ketika menaiki (kendaraan) yang dibolehkan syariat melakukannya * di darat atau di laut, kemudian bagi orang yang masuk.
وَنَزْعٍ وَإِغْلَاقٍ لِبَابِ الْمَنَازِلِ * إِلَى مَسْجِدٍ أَوْ بَيْتِهِ وَلِلُبْسِهِ
Ke masjid atau rumahnya, dan saat memakai (pakaian) * melepasnya, dan mengunci pintu-pintu rumah.
لَهُ وَصُعُودِ مِنْبَرٍ خَيْرِ حَامِلِ * وَإِطْفَاءِ مِصْبَاحٍ وَوَطْءِ حَلِيلَةٍ
Dan saat memadamkan lampu, dan menggauli istrinya * dan saat naik mimbar bagi sebaik-baik pembawa (khutbah).
خُرُوجٍ مِنَ الْمِرْحَاضِ ثُمَّ لِدَاخِلِ * وَتَغْمِيضِ مَيِّتٍ ثُمَّ فِي اللَّحْدِ جَعْلِهِ
Dan saat memejamkan mata mayit, kemudian saat meletakkannya di liang lahad * saat keluar dari toilet kemudian saat masuk (kembali).
لَهَا شَرَفُ الرَّحْمٰنِ تَشْرِيفَ عَادِلِ * وَعِنْدَ ابْتِدَاءٍ لِلطَّوَافِ بِكَعْبَةٍ
Dan ketika memulai tawaf di Ka'bah * yang baginya kemuliaan dari Ar-Rahman, kemuliaan yang setara.
وَنَحْرٍ فَوَاظِبْ كَالْحَبِيبِ الْمُوَاصِلِ * وَعِنْدَ وُضُوءٍ ثُمَّ عِنْدَ تَيَمُّمٍ
Dan ketika berwudhu, kemudian ketika bertayamum * dan saat menyembelih, maka tekunilah seperti kekasih yang terus menyambung.
عَلَى الْمُصْطَفَى الْمُخْتَارِ خَيْرِ الْأَفَاضِلِ * وَبَعْدَ صَلَاةِ اللّٰهِ ثُمَّ سَلَامِهِ
Dan setelah memohon rahmat Allah kemudian salam-Nya * atas Al-Musthafa Al-Mukhtar, sebaik-baik orang yang utama.