Terjemah Hadits Bukhari No. 3 | Kitab Permulaan Wahyu
Nama kitab | : | Hadits Bukhari |
Judul kitab Arab | : | صحيح البخاري |
Judul terjemah | : | Terjemah Kitab Hadits Bukori |
Mata Pelajaran | : | Hadits Nabi |
Musonif | : | Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari |
Nama Arab | : | الشَّيْخُ اْلْإمَامُ الْحَافِظُ أَبُو عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدُ بْنُ إسْمعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ المُغِيرَةِ الَبُخَارِيُّ |
Lahir | : | Bukhoro, 13 Syawal 194 H/21 Juli 810 M |
Wafat | : | Kartank, 1 Syawal 256 H/ 1 September 870 M |
Penerjemah | : | Ahsan Dasuki |
Hadits Bukhari No. 3 | Kitab Permulaan Wahyu

Terjemah Hadits Bukhari No. 3 | Permulaan Wahyu
صحيح البخاري ۳: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ: حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّهَا قَالَتْ:
Shahih Bukhari no 3: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata: Telah menceritakan kepada kami dari Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah -Ibu Kaum Mu'minin Radhiallahu Anha-, bahwasanya dia berkata:
أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الْوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ فَكَانَ لَا يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ
Awal perkara yang dimulai dengannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallama dari wahyu adalah mimpi yang benar dalam tidur. Dan tidaklah Beliau melihat mimpi kecuali datang mimpi itu seperti cahaya subuh.
ثُمَّ حُبِّبَ إِلَيْهِ الْخَلَاءُ وَكَانَ يَخْلُو بِغَارِ حِرَاءٍ فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ وَهُوَ التَّعَبُّدُ اللَّيَالِيَ ذَوَاتِ الْعَدَدِ قَبْلَ أَنْ يَنْزِعَ إِلَى أَهْلِهِ وَيَتَزَوَّدُ لِذَلِكَ ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى خَدِيجَةَ فَيَتَزَوَّدُ لِمِثْلِهَا
Kemudian dijadikan rasa cinta kepadanya untuk menyendiri. Beliau pun menyendiri di Gua Hira, kemudian beliau bertahannuts yaitu melakukan ibadah di malam-malam yang memiliki bilangan tertentu sebelum beliau kembali kepada keluarganya dan menyiapkan bekal untuk itu. Kemudian beliau kembali kepada Khadijah untuk menyiapkan bekal yang sama lagi
حَتَّى جَاءَهُ الْحَقُّ وَهُوَ فِي غَارِ حِرَاءٍ فَجَاءَهُ الْمَلَكُ فَقَالَ: اِقْرَأْ قَالَ: مَا أَنَا بِقَارِئٍ. قَالَ: فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي حَتَّى بَلَغَ مِنِّي الْجَهْدَ ثُمَّ أَرْسَلَنِي
Sampai datanglah kepada beliau kebenaran dan beliau di dalam gua Hiro kemudian datang kepada beliau seorang malaikat kemudian malaikat itu berkata: Bacalah! Beliau bersabda: Aku tidak bisa membaca. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat sehingga sampailah pelukkan itu menyebabkan aku kesulitan kemudian malaikat itu melepaskan aku
فَقَالَ: اِقْرَأْ قُلْتُ: مَا أَنَا بِقَارِئٍ فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي الثَّانِيَةَ حَتَّى بَلَغَ مِنِّي الْجَهْدَ ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَقَالَ اِقْرَأْ فَقُلْتُ: مَا أَنَا بِقَارِئٍ فَأَخَذَنِي فَغَطَّنِي الثَّالِثَةَ ثُمَّ أَرْسَلَنِي
Dan ia berkata: Bacalah! Aku menjawab: Aku tidak bisa membaca. Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat untuk kedua kalinya sehingga sampailah pelukkan itu menyebabkan aku kesulitan kemudian malaikat itu melepaskan aku Dan ia berkata: Bacalah! kemudian aku berkata: Aku tidak bisa membaca. Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat untuk ketiga kalinya kemudian malaikat itu melepaskan aku
فَقَالَ ﴿اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ﴾
Kemudian dia berkata: ﴾Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia.﴿
فَرَجَعَ بِهَا رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُفُ فُؤَادُهُ فَدَخَلَ عَلَى خَدِيجَةَ بِنْتِ خُوَيْلِدٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهَا فَقَالَ زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي فَزَمَّلُوهُ حَتَّى ذَهَبَ عَنْهُ الرَّوْعُ فَقَالَ لِخَدِيجَةَ وَأَخْبَرَهَا الْخَبَرَ لَقَدْ خَشِيتُ عَلَى نَفْسِي
Kemudian Rasulullah ﷺ kembali dengan wahyu tersebut dengan hati yang bergetar, lalu masuk menemui Khadijah binti Khuwailid Radhiallahu Anha. dan berkata, "Selimutilah oleh kalian diriku, selimutilah oleh kalian diriku." Maka mereka menyelimutinya hingga ketakutannya hilang. Beliau berkata kepada Khadijah dan menceritakan apa yang telah terjadi, "Sungguh aku benar-benar khawatir atas diriku."
فَقَالَتْ خَدِيجَةُ كَلَّا وَاللّٰهِ مَا يُخْزِيكَ اللّٰهُ أَبَدًا إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ وَتَقْرِي الضَّيْفَ وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ
Khadijah berkata, "Sekali-kali tidak, demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Sesungguhnya engkau benar-benar menyambung silaturrahim, menanggung beban orang lain, memberi kepada yang tidak punya, memuliakan tamu, dan membantu pada musibah-musibah kebenaran."
فَانْطَلَقَتْ بِهِ خَدِيجَةُ حَتَّى أَتَتْ بِهِ وَرَقَةَ بْنَ نَوْفَلِ بْنِ أَسَدِ بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى ابْنَ عَمِّ خَدِيجَةَ وَكَانَ امْرَأً قَدْ تَنَصَّرَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ يَكْتُبُ الْكِتَابَ الْعِبْرَانِيَّ فَيَكْتُبُ مِنْ الْإِنْجِيلِ بِالْعِبْرَانِيَّةِ مَا شَاءَ اللّٰهُ أَنْ يَكْتُبَ وَكَانَ شَيْخًا كَبِيرًا قَدْ عَمِيَ
Kemudian Khadijah pergi bersama beliau hingga Khadijah bersama beliau bertemu dengan Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, sepupu Khadijah, yang telah memeluk agama Nasrani di masa jahiliyah dan menulis kitab dalam bahasa Ibrani. Dia menulis kitab Injil dalam bahasa Ibrani sebanyak yang dikehendaki Allah untuk dia tulis, dan dia adalah seorang yang sangat tua dan benar-benar telah buta.
فَقَالَتْ لَهُ خَدِيجَةُ يَا ابْنَ عَمِّ اسْمَعْ مِنِ ابْنِ أَخِيكَ فَقَالَ لَهُ وَرَقَةُ يَا ابْنَ أَخِي مَاذَا تَرَى فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَبَرَ مَا رَأَى
Kemudian berkatalah Khadijah kepadanya, "Wahai putra pamanku, dengarkanlah anak saudaramu." Maka Waraqah berkata kepadanya, "Wahai anak saudaraku, apa yang engkau lihat?" Lalu Rasulullah ﷺ menceritakan kepadanya tentang apa yang telah beliau lihat.
فَقَالَ لَهُ وَرَقَةُ هٰذَا النَّامُوسُ الَّذِي نَزَّلَ اللّٰهُ عَلَى مُوسَى يَا لَيْتَنِي فِيهَا جَذَعًا لَيْتَنِي أَكُونُ حَيًّا إِذْ يُخْرِجُكَ قَوْمُكَ فَقَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَمُخْرِجِيَّ هُمْ
Kemudian berkatalah Waraqah kepadanya, "Ini adalah Namus yang telah Allah turunkan kepada Musa. Duhai, alangkah baiknya jika aku masih muda dan bisa hidup ketika kaummu mengusirmu." Rasulullah ﷺ bertanya, "Apakah mereka akan mengusirku?"
قَالَ نَعَمْ لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بِمِثْلِ مَا جِئْتَ بِهِ إِلَّا عُودِيَ وَإِنْ يُدْرِكْنِي يَوْمُكَ أَنْصُرْكَ نَصْرًا مُؤَزَّرًا ثُمَّ لَمْ يَنْشَبْ وَرَقَةُ أَنْ تُوُفِّيَ وَفَتَرَ الْوَحْيُ
Waraqah menjawab, "Ya, tidak seorang pun yang datang dengan wahyu seperti yang engkau bawa kecuali dia akan dimusuhi. Jika aku masih hidup pada harimu itu, aku akan menolongmu dengan pertolongan yang kuat." Tidak lama kemudian, Waraqah wafat pada masa kekosongan wahyu.
Halaman Terkait
- Terjemah Hadits Bukhari No. 1 | Permulaan Wahyu
- Terjemah Hadits Bukhari No. 2 | Permulaan Wahyu
- Terjemah Hadits Bukhari No. 4 | Permulaan Wahyu
- Terjemah Hadits Bukhari No. 5 | Permulaan Wahyu
- Terjemah Hadits Bukhari No. 6 | Permulaan Wahyu
- Terjemah Hadits Bukhari No. 7 | Permulaan Wahyu
- Terjemah Hadits Bukhari No. 8 | Islam Dibangun Di Atas Lima Landasan
- Terjemah Hadits Bukhari No. 9 | Perkara-Perkara Iman
- Terjemah Hadits Bukhari No. 10 | Seorang Muslim
- Terjemah Hadits Bukhari No. 11 | Pemeluk Islam Manakah Yang Paling Utama
- Kembali ke Halaman Terjemah Kitab