Terjemah Hadits Arbain Nawawi
Nama kitab | : | Al-Arbaun An-Nawawiyah |
Judul kitab Arab | : | الأربعون النووية |
Judul terjemah | : | Terjemah Matan Hadits Arbain Nawawi |
Mata Pelajaran | : | Hadits Nabi |
Musonif | : | Yahya bin Syaraf An-Nawawi |
Nama Arab | : | يحيى بن شرف النووي |
Lahir | : | Nawa, 631 H/1233 M |
Wafat | : | Damaskus, 676 H/ 1277 M |
Penerjemah | : | Ahsan Dasuki |
Terjemah Hadits Arbain Nawawi
Image by © LILMUSLIMIIN
Halaman Terkait
- Terjemah Hadits Arbain Nawawi 1-42 hadits
- Terjemah Hadits Arbain Nawawi | Muqoddimah
- Terjemah Hadits Arbain ke 1 | Niat dan Ikhlas
- Terjemah Hadits Arbain ke 2 | Islam, Iman dan Ihsan
- Terjemah Hadits Arbain ke 3 | Rukun Islam
- Terjemah Hadits Arbain ke 4 | Proses Penciptaan Manusia
- Terjemah Hadits Arbain ke 5 | Bid'ah
- Terjemah Hadits Arbain ke 6 | Perkara Di Antara Halal dan Haram
- Terjemah Hadits Arbain ke 7 | Agama adalah Nasihat
- Terjemah Hadits Arbain ke 8 | Perintah Menegakkan Syahadat
- Terjemah Hadits Arbain ke 9 | Menjauhi Larangan dan Melaksanakan Perintah
- Terjemah Hadits Arbain ke 10 | Makanan dan Doa
- Terjemah Hadits Arbain Ke 11 | Meninggalkan Hal Yang Meragukan
- Terjemah Hadits Arbain Ke 12 | Meninggalkan perkara yang tidak penting
- Terjemah Hadits Arbain Ke 13 | Cinta dan Kesempurnaan Iman
- Terjemah Hadits Arbain Ke 14 Hukum Menumpahkan Darah Muslim
- Terjemah Hadits Arbain Ke 15 | Tanda Iman Kepada Allah dan Hari Akhir
- Terjemah Hadits Arbain Ke 16 | Menahan Amarah
- Terjemah Hadits Arbain Ke 17 | Perintah Berbuat Ihsan terhadap Segala Sesuatu
- Terjemah Hadits Arbain Ke 18 | Bertakwa di manapun dan merubah keburukan dengan kebaikan
- Terjemah Hadits Arbain Ke 19 | Wasiat Rasulullah kepada Abdullah bin Abbas
- Terjemah Hadits Arbain Ke 20 | Sifat Malu
- Terjemah Hadits Arbain Ke 21 | Iman dan Istiqomah
- Terjemah Hadits Arbain Ke 22 | Amalan Untuk Masuk Surga
- Terjemah Hadits Arbain Ke 23 | Kesucian Sebagian Dari Iman
- Terjemah Hadits Arbain Ke 24 | larangan saling mendzholimi
- Terjemah Hadits Arbain Ke 25 | Kaya dan Miskin bisa bersedekah
- Terjemah Hadits Arbain Ke 26 | persendian yang wajib atasnya sedekah
- Terjemah Hadits Arbain Ke 27 | Kebajikan Dan Dosa
- Terjemah Hadits Arbain Ke 28 | Perkara Bid'ah
- Terjemah Hadits Arbain Ke 29 | Amalan Yang Memasukkan Ke Dalam Surga
- Terjemah Hadits Arbain Ke 30 | Hukum Yang Allah Tetapkan dan Allah Diamkan
- Terjemah Hadits Arbain Ke 31 | Meraih Cinta Allah dan Manusia
- Terjemah Hadits Arbain Ke 32 | Tidak Boleh Memberikan Madarat
- Terjemah Hadits Arbain Ke 33 | Tidak Aturan Bersengketa
- Terjemah Hadits Arbain Ke 34 | Melihat Kemungkaran
- Terjemah Hadits Arbain Ke 35 | Persaudaraan
- Terjemah Hadits Arbain Ke 36 | Keutamaan Membantu orang lain
- Terjemah Hadits Arbain Ke 37 | Niat dan Amal
- Terjemah Hadits Arbain Ke 38 | Larangan Memusuhi Wali Allah
- Terjemah Hadits Arbain Ke 39 | Perkara yang Allah Ampuni
- Terjemah Hadits Arbain Ke 40 | Manfaatkan Hidup Sebelum Mati
- Terjemah Hadits Arbain Ke 41 | Iman dan Nafsu
- Terjemah Hadits Arbain Ke 42 | Allah maha pengampun
- Kembali ke Halaman Terjemah Kitab
Terjemah Hadits Arbain Nawawi: Muqoddimah
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ قَيُّوْمِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. مُدَبِّرِ الْخَلَائِقِ أَجْمَعِيْنَ. بَاعِثِ الرُّسُلِ صَلَوَاتُهُ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِمْ - إِلَى الْمُكَلَّفِيْنَ لِهِدَايَتِهِمْ وَبَيَانِ شَرَائِعِ الدِّيْنِ بِالدَّلَائِلِ الْقَطْعِيَّةِ، وَوَاضِحَاتِ الْبَرَاهِيْنَ. أَحْمَدُهُ عَلَى جَمِيْعِ نِعَمِهِ. وَأَسْأَلُهُ الْمَزِيْدَ مِنْ فَضْلِهِ وَكَرَمِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ. اَلْكَرِيْمُ الْغَفَّارُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ أًفْضَلُ الْمَخْلُوْقِيْنَ، الْمُكَرَّمُ بِالْقُرْآنِ الْعَزِيْزِ الْمُعْجِزَةِ الْمُسْتَمِرَّةِ عَلَى تَعَاقُبِ السِّنِيْنَ، وَبِالسُّنَنِ الْمُسْتَنِيْرَةِ لِلْمُسْتَرْشِدِيْنَ الْمَخْصُوْصُ بِجَوَامِعِ الْكَلِمِ وَسَمَاحَةِ الدِّيْنِ صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى سَائِرِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَآلِ كُلٍّ وَسَائِرِ الصَّالِحِيْنَ.
Segala puji milik Allah yang mengatur seluruh alam yang terus menerus mengurus langit dan bumi. Yang mengatur makhluk seluruhnya. yang mengutus Rasul-Rasul. Semoga rahmat dan keselamatan dari Allah kepada para Rasul sampai kepada para mukallaf sebagai petunjuk kepada para mukallaf dan penjelasan dalil dalil yang pasti dan hujjah hujjah yang jelas aku memuji kepada Allah atas seluruh nikmat Allah dan aku meminta kepadanya bertambah dari karunianya dan dari kemurahannya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang maha esha dan maha perkasa yang maha mulia yang maha pengampun dan aku bersaksi sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba Allah dan utusan Allah dan kekasih Allah paling utamanya makhluk yang dimuliakan dengan Al-Quran yang mulia sebagai mukjizat yang terus menerus dalam perputaran tahun-tahun dan yang dimuliakan dengan sunah-sunah yang menerangi orang-orang yang mencari petunjuk yang dikhususkan dengan jawamiul kalim dan tingginya budi pekerti agama. Semoga rahmat Allah dan keselamatan dari Allah kepada Nabi Muhammad dan kepada semua Nabi dan kepada para Rasul dan keluarga Nabi semuanya dan kepada semua orang-orang sholeh.
أَمَّا بَعْدُ: فَقَدْ رَوَيْنَا عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ، وَعَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ، وَمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، وَأَبِيْ الدَّرْدَاءِ، وَابْنِ عُمَرَ، وَابْنِ عَبَّاسٍ، وَأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، وَأَبِيْ هُرَيْرَةَ، وَأَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُم مِنْ طُرُقٍ كَثِيْرَاتٍ بِرِوَايَاتٍ مُتَنَوِّعَاتٍ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ قَالَ: "مَنْ حَفِظَ عَلَى أُمَّتِيْ أَرْبَعِيْنَ حَدِيْثًا مِنْ أَمْرِ دِيْنِهَا بَعَثَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِى زُمْرَةِ الْفُقَهَاءِ وَالْعُلَمَاءِ" وَفِى رِوَايَةٍ: "بَعَثَهُ اللهُ فَقِيْهًا عَالِمًا". وَفِى رِوَايَةِ أَبِيْ الدَّرْدَاءِ: "وَكُنْتُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَافِعًا وَشَهِيْدًا". وَفِى رِوَايَةِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ: قِيْلَ لَهُ: "اُدْخُلْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتَ" وَفِى رِوَايَةِ ابْنِ عُمَرَ "كُتِبَ فِى زُمْرَةِ الْعُلَمَاءِ وَحُشِرَ فِى زُمْرَةِ الشُّهَدَاءِ". وَاتَّفَقَ الْحُفَّاظُ عَلَى أَنَّهُ حَدِيْثٌ ضَعِيْفٌ وَإِنْ كَثُرَتْ طُرُقُهُ.
Adapun sesudah membaca hamdalah sholawat dan salam: Sungguh telah meriwayatkan kepada kami dari Ali bin Abi Tholib dan dari Abdullah bin Mas'ud dan dari Mu'adz bin Jabal dan dari Abu Darda dan dari Ibnu Umar dan dari Anas bin Malik dan dari Abu Huroiroh dan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radhiallahu Ta'ala Anhum dari jalur-jalur yang banyak dengan riwayat-riwayat yang bermacam-macam sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa yang menjaga atas umatku empat puluh hadits dari urusan agama umatku maka pasti Allah akan membangkitkan kepadanya pada hari kiamat dalam golongan fuqoha dan dalam golongan ulama" Dan dalam satu riwayat: "Allah akan membangkitkan dia sebagai orang faqih dan sebagai orang alim". Dan dalam riwayat Abu Darda: "Aku akan ada untuknya pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat dan sebagai saksi". Dan dalam riwayat Ibnu Mas'ud: Dikatakan kepadanya : "Masuklah dari pintu mana saja yang kamu kehendaki". Dan dalam riwayat Ibnu Umar: "ia tercata ke dalam golongan para ulama dan ia dikumpulkan ke dalam golongan para syuhada". Dan telah bersepakat para ulama ahli hadits bahwa sesungguhnya hadits ini adalah hadits yang dho'if dan walaupun banyak jalur-jalurnya.
وَقَدْ صَنَّفَ الْعُلَمَاءُ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُم فِى هَذَا الْبَابِ مَا لَا يُحْصَى مِنَ الْمُصَنَّفَاتِ. فَأَوَّلُ مَنْ عَلِمْتُهُ صَنَّفَ فِيْهِ: عَبْدُ اللهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، ثُمَّ مُحَمَّدُ بْنُ أَسْلَمَ الطُّوْسِيُّ الْعَالِمُ الرَّبَّانِيُّ، ثُمَّ الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ النَّسَائِيُّ، وَأَبُوْ بَكْرٍ اَلْآجُرِيُّ، وَأَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ الْأَصْفِهَانِيُّ، وَالدَّارُقُطْنِيُّ، وَالْحَاكِمُ، وَأَبُوْ نُعَيْمٍ، وَأَبُوْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيُّ، وَأَبُوْ سَعِيْدٍ اَلْمَالِيْنِيُّ، وَأَبُوْ عُثْمَانَ الصَّابُوْنِيُّ، وَعَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ اَلْأَنْصَارِيُّ. وَأَبُوْ بَكْرٍ اَلْبَيْهَقِيُّ، وَخَلَائِقٌ لَا يُحْصَوْنَ مِنَ الْمُتَقَدِّمِيْنَ وَالْمُتَأَخِّرِيْنَ، وَقَدْ اِسْتَخَرْتُ اللهَ تَعَالَى فِى جَمْعِ أَرْبَعِيْنَ حَدِيْثًا اِقْتِدَاءً بِهَؤُلَاءِ الْأَئِمَّةِ الْأَعْلَامِ وَحُفَّاظِ الْإِسْلَامِ.
Dan sungguh telah menulis para ulama Radhiallahu Ta'ala Anhum tentang bab ini hadits-hadits yang tidak terhitung dari tulisan-tulisan. Orang yang pertama yang aku ketahui padanya menulis pada bab ini adalah Abdullah bin Mubarok kemudian Muhammad bin Aslam At-Tusi Al-Alim Ar-Rabbani kemudian Hasan bin Sufyan An-Nasa'i dan Abu Bakar Al-Ajuri dan Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim Al-Asfihani dan Daruqutni dan Hakim dan Abu Nu'aim dan Abu Abdir Rahman As-Sulami dan Abu Sa'id Al-Malini dan Abu Usman As-Shobuni dan Abdullah bin Muhammad Al-Anshori dan Abu Bakar Al-Baihaqi dan makhluk-makhluk yang tidak terhitung dari golongan ulama terdahulu dan dari golongan ulama yang terakhir dan sungguh aku sudah beristikhoroh kepada Allah Ta'ala dalam mengumpulkan empat puluh hadits karena mengikuti kepada mereka para imam yang alim dan penjaga islam.
وَقَدْ اِتَّفَقَ الْعُلَمَاءُ عَلَى جَوَازِ الْعَمَلِ بِالْحَدِيْثِ الضَّعِيْفِ فِى فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ. وَمَعَ هَذَا فَلَيْسَ اِعْتِمَادِيْ عَلَى هَذَا الْحَدِيْثِ، بَلْ عَلَى قَوْلِهِ ﷺ فِى الْأَحَادِيْثِ الصَّحِيْحَةِ: "لِيُبَلِّغَ الشَّاهِدُ مِنْكُمُ الْغَائِبَ" وَقَوْلِهِ ﷺ: "نَضَّرَ اللهُ اِمْرَأً سَمِعَ مَقََالَتِيْ فَوَعَاهَا فَأَدَّاهَا كَمَا سَمِعَهَا". ثُمَّ مِنَ الْعُلَمَاءِ مَنْ جَمَعَ الْأَرْبَعِيْنَ فِى أُصُوْلِ الدِّيْنِ، وَبَعْضُهُمْ فِى الْفُرُوْعِ، وَبَعْضُهُمْ فِى الْجِهَادِ، وَبَعْضُهُمْ فِى الزُّهْدِ، وَبَعْضُهُمْ فِى الْآدَابِ، وَبَعْضُهُمْ فِى الْخُطَبِ، وَكُلُّهَا مَقَاصِدُ صَالِحَةٌ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ قَاصِدِيْهَا.
Dan sungguh para ulama telah bersepakat atas bolehnya beramal dengan hadits dhoif dalam masalah keutamaan amal. Dengan ini maka saya tidak bersandar pada hadits ini akan tetapi pada sabda Nabi ﷺ di dalam hadits-hadits yang shoheh: "Untuk menyampaikan orang-orang yang hadir dari kalian kepada yang tidak hadir" dan sabda Nabi ﷺ: "Maka Allah meliihat kepada seseorang yang mendengarkan ucapanku kemudian ia menjaga ucapanku kemudian ia mengamalkan ucapanku sebagaimana ia mendengar ucapanku". Kemudian dari sebagian ulama ada ulama yang mengumpulkan empat puluh hadits tentang pokok-pokok agama, dan sebagian ulama tentang cabang-cabang agama dan sebagian ulama tentang jihad dan sebagian ulama tentang juhud dan sebagian ulama tentang adab dan sebagian ulama tentang khutob. Dan semua itu adalah tujuan yang baik semoga Allah Ta'ala meridhoi orang orang yang memiliki tujuan baik itu.
وقَدْ رَأَيْتُ جَمْعَ أَرْبَعِيْنَ أَهَمَّ مِنْ هَذَا كُلِّهِ، وَهِيَ أَرْبَعُوْنَ حَدِيْثًا مُشْتَمِلَةً عَلَى جَمِيْعِ ذَلِكَ، وَكُلُّ حَدِيْثٍ مِنْهَا قَاعِدَةٌ عَظِيْمَةٌ مِنْ قَوَاعِدِ الدِّيْنِ قَدْ وَصَفَهُ اَلْعُلَمَاءُ بِأَنَّ مَدَارَ الْإِسْلَامِ عَلَيْهِ أَوْ هُوَ نِصْفُ الْإِسْلَامِ أَوْ ثُلُثُهُ أَوْ نَحْوُ ذَالِكَ ثُمَّ الْتَزِمُ فِى هَدِهِ الْأَرْبَعِيْنَ أَوْ تَكُوْنُ صَحِيْحَةً، وَمُعْظَمُهَا فِى صَحِيْحَيِ الْبُخَارِيِّ وَمُسْلِمٍ، وَأَذْكُرُهَا مَحْذُوْفَةَ الْأَسَانِيْدِ، لِيَسْهُلَ حِفْظُهَا، وَيَعُمَّ الْاِنْتِفَاعُ بِهَا إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى،
Dan sungguh aku telah melihat pada kumpulan empat puluh hadits yang lebih penting dari semu ini, yaitu empat puluh hadits yang mencakup atas semua itu, dan setiap hadits dari empat puluh itu ada qoidah yang sangat agung dari qoidah-qoidah agama. sungguh telah mensifati pada hadits itu para ulama bahwa sesungguhnya perputaran islam di atas empat puluh hadits itu atau empat puluh hadits itu adalah setengah dari islam atau sepertiga dari islam atau semisal hal itu. Kemudian aku mengharuskan pada empat puluh hadits ini atau adanya empat puluh hadits ini adalah shoheh, dan referensi yang agung dari hadits shoheh ini ada dalam dua kitab Shoheh Bukhori dan Muslim. Dan aku mengingatkan atas empat puluh hadits ini di buang sanad-sanadnya supaya mudah menghafalnya dan supaya menyebar manfaat atasnya ingsya Allah.
ثُمَّ أُتْبِعُهَا بِبَابٍ فِى ضَبْطٍ خَفِيٍّ أَلْفَاظُهَا. وَيَنْبَغِيْ لِكُلِّ رَاغِبٍ فِى الْآخِرَةِ أَنْ يَعْرِفَ هَذِهِ الْأَحَادِيْثَ، لِمَا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ مِنَ الْمُهِمَّاتِ، وَاحْتَوَتْ عَلَيْهِ مِنَ التَّنْبِيْهِ عَلَى جَمِيْعِ الطَّاعَاتِ وَذَلِكَ ظَاهِرٌ لِمَنْ تَدَبَّرَهُ، وَعَلَى اللهِ اِعْتِمَادِيْ، وَإِلَيْهِ تَفْوِيْضِيْ وَاسْتِنَادِيْ وَلَهُ الْحَمْدُ وَالنِّعْمَةُ، وَبِهِ التَّوْفِيْقُ وَالْعِصْمَةُ.
Kemudian aku ikutkan pada empat puluh hadits ini dengan bab-bab dalam batasan yang samar lafadz-lafadznya. Dan seyogyanya bagi setiap orang yang menginginkan pada akhirat agar mengetahui hadits-hadits ini karena hadits-hadits ini mencakup atasnya dari perkara-perkara penting dan mencakup atasnya dari peringatan pada semua keta'atan dan hal itu jelas bagi orang yang merenunginya, dan kepada Allahlah aku bergantung dan kepadanya aku berserah dan bersandar dan miliknyalah segala puji dan nikmat dan sebab Allahlah taufik dan perlindungan.